SultengTerkini.Com, MOGADISHU– Sebanyak ratusan tentara melakukan aksi protes di Mogadishu, Somalia, Ahad (12/3).
Demontsrasi dilakukan untuk menuntut pembayaran gaji mereka yang belum dilakukan. Sejumlah jalan utama di Ibu Kota negara itu ditutup oleh pengunjuk rasa. Beberapa diantara tentara yang melakukan protes juga dilengkapi senjata.
Salah satu lokasi unjuk rasa di persimpangan jalan K5, tentara bersenjata meminta seluruh toko dan restoran yang ada di sana ditutup. Kemudian, mereka juga menghentikan arus lalu lintas dengan menghalangi kendaraan yang datang dengan truk besar.
Seorang pejabat militer Somalia, Kapten Ali Osman mengatakan bahwa aksi protes kali ini dilakukan untuk mengingatkan Presiden Mohamed Abdullahi Mohamed terhadap janji kampanye. Semua tunggakan gaji yang belum dibayarkan selama ini harus dituntaskan agar pasukan pertahanan negara itu dapat bekerja secara maksimal.
“Kami ingin presiden yang terpilih pada Februari lalu untuk memenuhi janji untuk membayar kami karena ini adalah kebutuhan,” ujar Osman.
Selain itu, pejabat militer lainnya juga mengatakan pasukan akan melakukan aksi mogok. Saat ini ada sekitar 2.000 tentara dari pangkalan militer di wilayah Villa Baidoa yang tidak bekerja sebagai bentuk protes.
Tidak adanya pembayaran upah tentara terjadi selama hampir satu tahun terakhir di Somalia. Hal ini disebut oleh pasukan menjadi ancaman perang karena mereka tidak dapat bekerja secara penuh mengatas kelompok militan di negara itu.
“Tentara menemukan 15 bulan gaji kami tidak dibayarkan karena korupsi pemerintah,” ujar seorang pejabat militer Somalia yang dipanggil dengan nama Nur.
Tentara Somalia dibayar sekitar 100 dolar AS per bulan. Amerika Serikat (AS) dan Inggris juga menjadi penyandang dana utama pasukan keamanan negara itu dan memberi tambahan untuk mereka dengan jumlah yang sama seperti angka gaji tersebut. (sumber: republika.co.id)
Komentar