Jadikan Lumbung Pangan, Gempita Sulteng Target 30.000 Hektar Lahan Jagung

KETUA Dewan Pengarah Gempita Sulteng, Ivan Sunuh (paling kiri) saat melakukan pertemuan dengan sejumlah petani di Kabupaten Donggala, belum lama ini. FOTO: IST

SultengTerkini.Com, PALU– Setelah dibentuk dan dilantik hampir bersamaan di seluruh Indonesia oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia, Amran Sulaiman, Gerakan Pemuda Tani (Gempita) Sulawesi Tengah telah bergerak cepat dengan mendata lahan-lahan di seluruh wilayah Sulawesi Tengah, tanpa pengecualian serta melakukan pendataan dan membentuk kelompok tani di masyarakat.

Menurut Ketua Dewan Pengarah Gempita Sulteng, Ivan Sunuh, untuk Gempita Sulteng, saat ini per 10 April 2017 sudah mendata luasan lahan yang akan dijadikan lumbung pangan di Sulteng, sebanyak 25.000 Ha, dari target 30.000 lahan.

Jumlah 25.000 hektar tersebut diperoleh Gempita dari turun lapangan di beberapa daerah, termasuk Kabupaten Buol yang siap dengan luas lahan 15.000 hektarnya.

Daerah lainnya adalah Kabupaten Sigi serta Parigi Moutong, yang masing-masing menyumbangkan lahannya sebanyak 5.000 hektar.
“Kemungkinan besar masih akan bertambah. Kabupaten Banggai Kepulauan baru mendata 700-an hektar lahannya, begitu juga Kabupaten Donggala,” ujar Ivan kepada SultengTerkini.Com di Palu, Selasa (11/4/2017).

Untuk Sulteng, yang menjadi target luasan lahan dari data kementerian sebanyak 75.000 hektar, tersebar di 12 Kabupaten 1 kota.

Jumlah ini lebih sedikit dari provinsi lain di seluruh Indonesia.

Contoh Sulawesi Selatan sebagai daerah tetangga Sulawesi Tengah, mereka menargetkan lahan seluas 250.000 hektar serta daerah lain yang mencapai ratusan ribu hektar.
Sesuai arahan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Dirjen Tanaman Pangan, Gempita di tahun 2017-2018 difokuskan menggarap program perluasan areal tanaman jagung untuk masyarakat.

Tahun 2018 Kementerian Pertanian, sambung Ivan, menargetkan Indonesia untuk swasembada Jagung serta memenuhi kebutuhan luar dan dalam negeri itu sendiri.

Untuk target swasembada tersebut, masyarakat petani seluruh Indonesia dibantu benih-pupuk serta Alsintan (Alat Sistem Pertanian), berupa traktor roda dua dan empat serta lainnya untuk peningkatan produksi hasil panennya.

Kelompok Tani (Gapoktan) penerima bantuan tersebut dikoordinir langsung Oleh Gempita  dimasing-masing daerah.
“Kami juga mengajak seluruh pemuda di seluruh Sulawesi Tengah untuk bergabung bersama-sama Gempita untuk mewujudkan swasembada pangan nasional, dan berjuang mensejahtrakan petani kita,” ajak Ivan.
Dengan Gempita, pemuda-pemudi bisa berkreasi dalam bidang pertanian tanpa perlu turun langsung di tempat berlumpur untuk membantu petani.

“Cukup dengan mengawal program tersebut serta sedikit inovasi pemuda, kita bisa mensejahterakan petani,” katanya. ALH

Komentar