SultengTerkini.Com, JAKARTA– Serangan penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan bukan teror pertama yang dialami. Keluarga menyebut Novel sudah lima kali mengalami teror.
“Tadi keluarganya cerita ke saya, bahwa ini bukan yang pertama kali. Sudah lima kali, dan saya juga kaget dan ini hari saya baru pertama kali mendengar dari ibu kandungnya sendiri,” kata Ketua DPD Oesman Sapta Odang (OSO) setelah menjenguk Novel Baswedan di RS Jakarta Eye Center di Jl Teuku Cik Ditiro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (11/4/2017).
Dia mengecam teror terhadap aparat penegak hukum seperti Novel. Dia berharap polisi segera mengungkap pelaku teror.
“Ini harus diusut. Harus ditemukan siapa pelaku ini. Karena negara kita negara hukum, jadi dengan perlakuan semena-mena seperti ini, sudah tidak pantas lagi,” ujar OSO.
Serangan terhadap Novel terjadi setelah Novel menunaikan salat subuh berjemaah di dekat rumahnya di Jalan Deposito, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakut. Dua orang tak dikenal yang berboncengan motor menyiramkan air keras ke arahnya.
Polisi sudah memeriksa 14 orang saksi teror penyiraman air keras terhadap Novel. Para saksi berada di sekitar tempat kejadian saat Novel diserang.
Dalam penyelidikan, polisi mengamankan barang bukti dari lokasi kejadian penyiraman air keras. Selain itu, kamera CCTV milik Novel diamankan untuk melihat rekaman saat penyerangan terjadi.
“Kita telah mengamankan tadi adalah contoh berkas cairan, itu ada tiga tempat cairan tersebut yang diduga disiramkan pelaku kepada Bapak Novel Baswedan. Hasil sementara itu zat asam, tapi zat asamnya apa, itu masih proses,” ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara AKBP Nasriadi. (sumber: detik.com)
Komentar