Kopdar Yubi Palu Datangkan Jaya Setiabudi

FOTO bersama Komunitas YUBI Palu bersama Jaya Setiabudi (tengah pakai kacamata) usai kopi darat, Selasa (18/4/2017) malam. FOTO: FHIQRIYAWAN

SultengTerkini.Com, PALU– Komunitas YUBI (Yuk Bisnis) Palu, Sulawesi Tengah menggelar Kopi Darat (Kopdar) atau seminar di Gertak Sambel, salah satu rumah makan di Jalan Sultan Hasanuddin Palu pada Selasa (18/4/2017) malam pukul 19.30 Wita.
Kegiatan tersebut mengangkat tema Mindset Business Online dengan mendatangkan langsung pembicara atau narasumber yaitu Jaya Setiabudi.
Jaya Setiabudi adalah salah satu founder dari komunitas YUBI dan juga dirinya adalah salah satu pebisnis muda dari Kota Bandung, Jawa Barat.
Dalam pemaparan yang dilakukan Jaya Setiabudi di Kopdar tersebut dia menyebutkan warga harus ikut tren.
Caranya adalah bagaimana dari teman-teman itu sudah mulai memasarkan produk-produk untuk bisa menjangkau pasar-pasar nasional maupun dunia, dengan menjualnya secara online.
“Kalau hanya mengambil pasar di Kota Palu, maka sebenarnya kita berkompetensi dengan rekan-rekan kerja kita sendri. Pasarnya kecil, tapi pengusahanya banyak menyasar ke pasar tersebut. Kita harus memperluas pasar. Jadi, kita mengambil produk-produk yang tidak diproduksi oleh kompetitor kita dan cara online, dengan online kita dapat meminimalisir dan bisa mencakup pasar yang lebih luas,” kata Jaya Setiabudi.
Seminar itu dihadiri oleh puluhan peserta yang datang dari berbagai kalangan, mulai dari member komunitas Yubi sendiri hingga masyarakat umum.
“Jadi Kopdar kita buat malam ini spesial karena dihadiri langsung oleh foundernya yaitu Jaya Setiabudi yang berasal dari Kota Bandung. Ini memang kegiatan organisasi setiap bulan. Trus setiap tahun itu ada agenda Kopdar Akbar yang diadakan oleh seluruh Indonesia. Jadi komunitas ini akan dipertemukan semua nanti dan tahun ini kita akan buat Kopdar akbar tersebut di Kota Malang,” kata Ketua Panitia Pelaksanaan Kegiatan Kopdar, Baisak kepada SultengTerkini.Com, Rabu (19/4/2017).
Komunitas Yubi tersebut juga mempunyai berbagai macam produk bisnis yang dimiliki oleh para anggota komunitas.
“Kita punya produk itu beragam, tergantung dari komunitas punya usaha apa, ada yang properti, ada kuliner, dan ada juga java,” tuturnya. FIQ

Komentar