Tarif Dasar Listrik Naik, Inflasi Palu 0,46 Persen

KEPALA BPS Sulawesi Tengah, Faisal Anwar (tengah) yang didampingi Wahyu, Kepala Bidang Statistik dan Irwanto Bidang Produksi saat memberikan keterangan pers kepada sejumlah wartawan di kantornya, Selasa (2/5/2017). FOTO: HAPSAH

SultengTerkini.Com, PALU– Pemberlakuan pencabutan subsidi listrik untuk 900 VA sejak Januari hingga awal Mei 2017 menjadi pemicu utama terjadinya inflasi di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) sebesar 0,46 persen.

Akibatnya Kota Palu kini berada di posisi keempat dari 18 kota yang dipantau inflasinya di wilayah Sulampua (Sulawesi, Maluku, dan Papua).

Hal itu disampaikan Kepala BPS Sulteng, Faisal Anwar yang didampingi Wahyu, Kepala Bidang Statistik dan Irwanto Bidang Produksi kepada sejumlah wartawan di kantornya, Selasa (2/5/2017).

Dia mengatakan, inflasi dipicu dari lima komoditi antara lain tarif listrik sebesar 0,30 persen, ikan cakalang sebesar 0,11 persen, seng 0,9 persen, tomat 0,58 persen, dan ayam hidup sebesar 0,30 persen.

“Secara keseluruhan kelompok bahan makanan memberikan andil terbesar terhadap inflasi sebesar 0,22 persen, dan listrik penyumbang inflasi selama empat bulan ini,” ujarnya.

Dia menjelaskan, listrik sebagai pemicu inflasi dari Januari sebesar 0,41 persen, Februari 0,19 persen, Maret 0,07 persen dan April 0,30 persen dan  harga bahan makan 0,22 persen. SAH

Komentar