Baku Tembak di Poso, Dua Warga Sipil Bersenjata Tewas

ILUSTRASI

SultengTerkini.Com, POSO– Baku tembak antara pihak aparat keamanan yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Operasi Tinombala dan anggota kelompok sipil bersenjata terjadi di wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Senin (15/5/2017).

Informasi yang berhasil dihimpun SultengTerkini.Com menyebutkan, dalam kontak tembak sehari menjelang kedatangan Presiden RI Joko Widodo ke Kota Palu pada Selasa (16/5/2017) besok tersebut, dua anggota kelompok sipil bersenjata dikabarkan tewas.

Tak hanya itu, seorang anggota Satgas Tinombala juga mengalami luka tembak.

Baku tembak itu terjadi saat pasukan dari Satuan Yonif 154 Rider dan Kopassus yang tergabung dalam Tim Satgas Tinombala tahun 2017, sedang tugas operasi perburuan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) tepatnya pada Senin sekitar pukul 12.05 Wita di wilayah yang dikenal dengan daerah Simpang Angin.

Kawasan tersebut masuk dalam wilayah Gunung Biru, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso.

Saat itu aparat menemukan delapan orang tidak dikenal yang diduga merupakan kelompok MIT pimpinan Ali Kalora.

Akibatnya, kontak senjata antara pihak aparat keamanan dan kelompok sipil bersenjata itu pun tak terhindarkan.

Pasca kontak senjata itu menyebabkan dua anggota MIT tewas di tempat dan seorang aparat TNI mengalami luka tembak pada bagian ketiak.

Belum diketahui identitas kedua korban yang tewas dari anggota kelompok MIT tersebut.

Selain itu, pihak aparat keamanan berhasil mengamankan sejumlah barang bukti pasca terjadinya kontak senjata tersebut.

Adapun barang bukti yang ditemukan di lokasi baku tembak yakni, satu pucuk senjata api jenis SS-1 dan satu pucuk senapan angin.

Kapolres Poso AKBP Bogiek Sugiyarto yang dikonfirmasi SultengTerkini.Com, Senin malam, membenarkan adanya kontak tembak antara aparat Satgas Tinombala dengan kelompok MIT tersebut.

“Korban dari kelompok mereka (MIT) ada dua orang tewas dan anggota (Satgas) Tinombala ada satu orang luka,” katanya.

Kapolres Bogiek belum bisa memberikan keterangan lebih jauh karena jenazah kedua korban dari kelompok MIT itu masih dalam proses evakuasi di lokasi kejadian.

“Untuk data dan identitas lainnya saya belum bisa beri keterangan,” tutur mantan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Banggai itu. FAI/HAL

Komentar