Jelang Ramadan, Tim TPID Sulteng Segera Gelar Pasar Murah

DARI kiri ke kanan Kepala Biro Ekonomi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah Tuti, Kepala Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Sulteng Miyono, Kepala Dinas Perindag Sulteng Abubakar Almahdali, Kadivre Bulog Supriyono dan Kasubdit Indag Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sulteng AKBP Teddy D Salawati di Kantor Bulog, Rabu (17/5/2017). FOTO: HAPSAH

SultengTerkini.Com, PALU– Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi Tengah (Sulteng) yang beranggotakan masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng tengah melakukan pemantapan rapat persiapan pasar murah menghadirkan distributor yang terdaftar dan pemasok kebutuhan di daerah ini serta Rumah Pangan Kita (RPK).

Kepala Dinas Perindustrian dan Persaingan Sulteng, Abubakar Almahdali mewakili Gubernur Longki Djanggola mengatakan, pihaknya akan menggelar pasar murah pada Selasa (23/5/2017) pekan depan di Kelurahan Bayoege, Kecamatan Tatanga, Kota Palu.

Dengan pasar murah itu diharapkan bisa membantu warga dalam ketersediaan kebutuhan pokok menjelang Ramadan.

Dalam rapat persiapan itu juga membahas tentang kesepakatan harga dan stok yang tersedia selama Ramadhan dan Lebaran Idul fitri mendatang.

Kepala Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Sulteng Miyono menyatakan sangat merespons pasar murah tersebut, sehingga pihaknya pun melakukan subsidi untuk beberapa bahan pokok.

Hal senada dikemukakan Kepala Divisi Regional Bulog Sulteng, Supriyono, untuk menstabilkan harga memang perlu dilakukan pasar murah ini, sehingga stok Bulog untuk beras dan gula pun dipersiapkan agar bisa menjangkau kebutuhan masyarakat.

“Kita perlu kesepakatan agar harga itu tidak terlalu tinggi dan stok bisa diketahui dari beberapa distributor,” ujar Supriyono.

Sementara itu, Kepala Biro Ekonomi Pemprov Sulteng, Tuti menambahkan, jika setiap tahun itu Pemerintah memprioritaskan pasar murah ini sebanyak delapan kali agar harga dari pabrikan dengan konsumen tidak terlalu tinggi.

“Kita perlu melakukan pasar murah agar mata rantainya tidak terlalu panjang dalam memperoleh kebutuhan, utamanya dari pengumpul, distributor dan konsumen,” harapnya. SAH

Komentar