SultengTerikini.Com, PALU– Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar seminar dan diskusi di aula kantor BPKP setempat Jalan Muhammad Yamin Palu, Selasa (23/5/2017).
Seminar dan diskusi tersebut mengangkat tema “Peningkatan Maturitas SPIP Menuju Pembangunan Berakuntabilitas”.
Dimana kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan masukan kepada stakeholder terkait dalam mencapai tujuan program pembangunan daerah yang berakuntabilitas.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Asisten II Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, Elim Somba dan juga dihadiri sejumlah kepala organisasi perangkat daerah Provinsi Sulteng dan Kota Palu.
Selain itu, juga dihadiri Kepala Bappeda dan Kepala BPKAD se Provinsi Sulteng yang jumlahnya sebanyak 78 peserta.
Dalam sambutannya, Elim Somba mengaku sangat menyambut gembira dan mengucapkan terima kasih kepada perwakilan BPKP Provinsi Sulteng atas penyelenggaran seminar tersebut.
“Saya harapkan hasil seminar ini dapat memberikan masukan kepada pemerintah provinsi, kabupaten dan kota di Sulteng dalam mencapai tujuan program pembangunan daerah yang berakuntabilitas serta memberikan sumbangsih bagi pelaksanaan pembangunan di Provinsi Sulteng,” katanya.
Seminar tersebut juga diisi oleh narasumber dari BPKP Pusat Bambang Utoyo selaku Direktur Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah wilayah II BPKP dan Muthar Lutfi dari Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako Palu yang menjabat Koordinator Pusat Pengembangan dan Implementasi Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Untad.
Dalam pemaparannya, Bambang Utoyo mengatakan, dalam peningkatan maturitas level 3 perlu dilakukan strategi dan koordinasi serta sinkronisasi antara BPKP dengan K/L/P khususnya dalam pelaksanaan self assessment, self improvement dan reassesment tingkat maturitas SPIP.
Sama halnya dengan pemaparan yang dilakukan oleh Muthar Lutfi, ia menyampaikan, keselarasan perencanaan sangat diperlukan dalam pembangunan berakuntabilitas.
“Keselarasan perencanaan akan terjadi apabila ada berubahan mindset dari money follow menjadi money follow program,” katanya. FIQ
Komentar