SultengTerkini.Com, PALU– Memasuki Bulan Suci Ramadhan, sejumlah harga kebutuhan pokok di Kota Palu, Sulawesi Tengah mulai merangkak naik.
Bahkan harganya naik tajam, salah satunya adalah bawang putih.
Di sejumlah pasar tradisional di Kota Palu harga bawang putih saat ini meningkat drastis, seperti yang terpantau di Pasar Masomba.
Harga bawang putih di Pasar Masomba naik menjadi Rp70.000 per kilo gramnya.
Untuk harga ecerannya dijual Rp10.000 per bungkus berisi lima siung bawang putih.
Hamzah, salah satu pedagang di Pasar Masomba yang ditemui SultengTerkini.Com mengaku, kenaikan harga bawang putih itu disebabkan oleh kurangnya stok bawang putih di wilayahnya.
“Kurang stoknya, makanya harganya naik. Tapi, seimbang juga dengan harganya. Harganya mahal, karena barangnya juga langka,” katanya.
Kenaikan harga bawang putih tersebut ternyata sudah berlangsung selama 10 hari terakhir.
“Belum tahu pasti juga kenapa bisa langka ini bawang putih, soalnya ini barang kita ambil dari Pulau Jawa, sebab di Sulawesi Tengah bawang putih ini jarang ada kebunnya,” ujarnya.
Meski harga bawang putih tersebut melonjak naik, sejumlah warga tetap datang membeli bawang putih untuk kebutuhan rumah tangganya.
“Biar mahal, tetap banyak yang beli, karenakan ini salah satu bahan pokok dibutuhkan. Apalagi yang punya warung-warung di pinggir jalan itu,” katanya.
Ia berharap kenaikan harga dan stok barang dari bawang putih ini yang langka tidak akan berlangsung lama.
“Tapi, mudah-mudahan kenaikan dan stok bawang putih yang kurang ini tidak berlangsung lama, soalnya kasihan juga pembeli. Kita melihat juga dengan ekonomi pembeli yang tidak merata,” tuturnya.
Sementara itu, Agus, pedagang lain di Pasar Masomba menambahkan, bukan hanya bawang putih saja yang naik harganya, tetapi ada beberapa kebutuhan pokok seperti kacang merah juga mengalami kenaikan.
Namun kenaikan harga dari kacang merah tersebut tidak setinggi dengan harga bawang putih saat ini.
Dimana harga kacang merah saat ini menjadi Rp19 ribu per liternya, padahal sebelumnya Rp14 ribu per liternya.
“Ini kayaknya sudah menjadi tradisi di awal bulan Ramadhan dimana harga kebutuhan pokok mulai naik. Setelah pertengahan bulan puasa nanti baru harganya kembali normal,” kata Agus. FIQ
Komentar