SultengTerkini.Com, JAKARTA– Popularitas drone makin melesat. Sekarang sudah banyak orang memiliki drone untuk sekadar hobi atau keperluan lain, termasuk di Indonesia. Bisnis pembuatan drone pun makin seksi, membuat lelaki usia 37 tahun ini jadi triliuner.
Namanya adalah Frank Wang Tao. Perusahaan yang dirintis pria asal China ini, DJI Innovations, sekarang disebut-sebut sebagai produsen drone terbesar di dunia.
Drone DJI memang berkualitas dan laris. Sebut saja seri Phantom yang populer di kalangan profesional. Seri terbaru, DJI Spark, merupakan drone super mungil berkemampuan canggih, ia dapat dikontrol dengan tangan. DJI Spark diprediksi banyak diminati masyarakat umum karena relatif murah dan mudah digunakan.
Kesuksesan DJI Innovations membuat Wang diperkirakan memiliki harta di kisaran USD 3,6 miliar atau di kisaran Rp 48 triliun.
DJI diperkirakan memegang 70% market share di bisnis drone untuk consumer. Pada tahun 2016, nilai penjualan mereka diperkirakan mencapai USD 1,5 miliar.
Perusahaan yang dirintis oleh Wang sejak tahun 2006 dan berkantor pusat di Shenzen, China ini, memang disebut sebagai salah satu penyebar virus drone sebagai hobi.
“DJI Innovations yang memulai pasar unmanned aerial vehicle (UAV) sebagai hobi dan sekarang para pesaingnya coba mengejar,” kata analis dari Frost & Sullivan, Michael Blades yang dikutip detikINET dari Forbes.
Frank sejak kecil gemar benda berbau pesawat. Lahir tahun 1980, dia terobsesi dengan helikopter setelah membaca sebuah komik tentang petualangan helikopter berwarna merah. Ia mengisahkan impianya saat kecil itu, yaitu memiliki sebuah perangkat terbang dilengkapi kamera, yang akan mengikutinya kemana saja.
Frank suka sekali mengutak-atik helikopter mainan dengan remote kontrol, bahkan merakitnya sendiri. Saat kuliah, helikopter mainan yang dibuatnya bahkan dibeli orang cukup mahal.
“Aku menyelesaikan proyek kuliah membuat helikopter itu pada tahun 2005. Kemudian aku mendirikan perusahaan ini di 2006. Waktu itu, aku membuat video helikopter tersebut dan rupanya orang yang melihatnya tertarik,” katanya.
“Seseorang kemudian menghubungiku untuk membelinya. Aku pikir mendapat deal yang bagus karena berhasil menjualnya sekitar USD 6000 padahal untuk membuatnya hanya butuh sekitar USD 2000,” tambahnya.
Merasa bisnis itu menguntungkan, Frank pun giat mengembangkan usahanya. Meski awalnya banyak halangan, perusahaan DJI Innovations kini menguasai bisnis drone dan membuat Frank kaya raya. (sumber: detik.com)
Komentar