Bungku Utara dan Mamosalato Ditetapkan Darurat Banjir

BUPATI Morowali Utara Aptripel Tumimomor (depan baju putih) didampingi sejumlah pejabat lainnya saat meninjau lokasi banjir di wilayahnya. FOTO: IST

SultengTerkini.Com, MORUT– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali Utara (Morut) di Sulawesi Tengah menetapkan status darurat banjir selama 14 hari kedepan bagi Kecamatan Mamosalato dan Bungku Utara.

Kepala BPBD Morut Musda Guntur mengatakan, penetapan status darurat ini setelah 10 desa di dua wilayah itu disapu banjir pada Selasa malam.

Akibatnya ratusan rumah warga terendam, ratusan hektar sawah padi rusak, puluhan ternak sapi hanyut, ratusan ekor ternak ayam milik warga hanyut serta ratusan hektar lahan pertanian warga rusak parah.

“Sejumlah titik badan jalan nasional poros Pandauke-Baturube juga rusak dan tiga jembatan putus,” ujarnya di Baturube, Kamis (1/6/2017).

Dari data yang dilaporkan Camat Mamosalato, Najib Nje’e dan Bungku Utara, Amirullah Halilu, sedikitnya 10 desa terdampak banjir tersebut diantaranya Desa Pandauke, Tanasumpu, Tananagaya, Momo, Girimulya, Kalombang, Tirongan Atas, Tirongan Bawah, Tanakuraya dan Baturube.

Akibat banjir ini, akses masyarakat menuju Kabupaten Banggai sempat lumpuh lantaran jembatan darurat di Tanasumpu hanyut tersapu banjir.

“Untuk sementara roda dua sudah bisa menyeberang menggunakan rakit. Kami juga akan membuat rakit penyeberangan dan kami (Pemkab) akan gratiskan,” katanya.

Penggratisan dilakukan demi meringankan beban warga yang menggunakan rakit sebagai alat transportasi terlebih bagi anak sekolah di Pandauke yang akan menuju Tanasumpu menjadi lebih mudah.

Sejauh ini kata Musda, pihaknya terus berkoordinasi dengan camat setempat untuk mendata masyarakat yang terdampak bencana.

Data diperlukan agar pemkab setempat segera menyalurkan bantuan melalui Dinas Sosial.

“Kita masih punya stok beras kurang lebih 80 ton di Bulog. Ini akan kami salurkan segera menunggu data dari kades dan camat, sebab penyaluran bantuan by name by address,” katanya.

Musda mengatakan, akibat banjir tersebut kerugian finansial masyarakat ditaksir mencapai belasan miliar rupiah.

“Sementara korban jiwa tidak ada. Yang pasti kerugian materil masyarakat sangat besar,” katanya.

Sementara itu, Bupati Morut Aptripel Tumimomor turut prihatin dengan kejadian bencana banjir di wilayahnya.

Ia memerintahkan dinas terkait agar segera berupaya menyalurkan bantuan.

“Kami serius menangani bencana ini,” tuturnya.

Mengenai bencana yang melanda Mamosalato, Bupati mengaku hal tersebut akibat jebolnya tanggul sepanjang 400 meter di salah satu sungai Tanasumpu, sehingga air meluber hingga ke permukiman warga.

“Tanggul ini segera kami bangun kembali. Saya sudah perintahkan kepada kepala BPBD untuk mengukur tanggul yang jebol ini dan akan dibangun kembali,” tuturnya.

Ia mengatakan hal tersebut disela-sela kunjungannya di lokasi banjir Rabu malam bersama Ketua DPRD Syarifuddin Madjid, Kadis PU Irwan Agustinus Ibon, Kepala BPBD Musda Guntur, Kadis Sosial Yospid, Plt Kadis Kesehatan Delnan Lauende, Kasubag Humas dan Protokol  Syahdan Triansyah, dan pejabat lainnya.

Bupati dan rombongan menyempatkan waktu untuk menginap di Baturube demi meninjau lokasi banjir di Butar. JRS

Komentar