Banjir Bandang Terjang Bunta, Tiga Warga Hilang

KAPOLRES Banggai AKBP Heru Pramukarno (pakai rompi pelampung) yang tiba di lokasi bencana alam di Desa Huhak, Kecamatan Bunta, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah langsung memimpin personel kepolisian serta gabungan dari tim Basarnas Banggai dan Koramil untuk melakukan tindakan tanggap darurat, termasuk mencari tiga warga yang hilang terseret banjir bandang, Minggu (4/6/2017). FOTO: IST

SultengTerkini.Com, BANGGAI– Banjir bandang menerjang Desa Huhak dan Lontio, Kecamatan Bunta, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Minggu (4/6/2017).

Musibah alam itu mengakibatkan tiga warga dinyatakan hilang dan dua unit mobil terseret banjir.

Kapolres Banggai AKBP Heru Pramukarno yang dikonfirmasi SultengTerkini.Com membenarkan terjadinya banjir bandang di wilayah Kecamatan Bunta hingga hilangnya tiga warga.

Kapolres Heru mengatakan, untuk korban hilang terseret banjir bandang yang terjadi di Desa Huhak itu teridentifikasi bernama Abidin T Kusang, Kepala Sekolah Biga Kecamatan Walea, Kabupaten Tojo Unauna.

Selanjutnya, Amang, bendahara sekolah Biga Kecamatan Walea, Tojo Unauna, dan sopir Travel Mitra Touna yang identitasnya belum diketahui.

Selain tiga warga hilang, dua unit mobil juga ikut terbawa arus banjir bandang masing-masing mobil jenis minibus Mitra Touna dan satu unit mobil angkutan Bunta-Luwuk jenis Toyota Avanza sopir Haliki, warga Desa Toima, Kecamatan Bunta.

Bupati Banggai Herwin yatim dan Wakil Bupati Banggai Mustar Labolo yang mendengar musibah itu langsung meninjau lokasi banjir dan berkoordinasi dengan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Bunta untuk segera melakukan upaya pencarian terhadap korban serta membuka akses jalan yang terputus.

Sementara Kapolres Heru Pramukarno bersama rombongan yang juga tiba di lokasi bencana alam di Desa Huhak langsung memimpin personel kepolisian serta gabungan dari tim Basarnas Banggai dan Koramil untuk melakukan tindakan tanggap darurat, termasuk mencari tiga warga yang hilang terseret banjir bandang.

“Pencarian korban sampai saat ini belum ditemukan,” kata mantan Kapolres Banggai Kepulauan itu.

Saat ini kata Kapolres Heru, telah diturunkan tiga unit alat berat ekskavator dan buldoser sudah berada di lokasi kejadian untuk membuka jalan.

Hingga saat ini antrian kendaraan baik dari arah Kecamatan Bunta menuju Luwuk maupun sebaliknya masih terlihat panjang kurang lebih satu kilometer.

“Saat ini akses jalan belum bisa dilalui. Penumpang yang akan menuju ke arah Bunta maupun sebaliknya menggunakan perahu sampan/katinting,” tutur orang pertama di Polres Banggai itu.

Menurut Heru, saat ini curah hujan di lokasi masih tinggi, sehingga tidak menutup kemungkinan bencana banjir masih belum surut dan diperkirakan akan melebar ke wilayah lain.

“Sampai malam ini korban (yang hilang) belum dapat ditemukan. Rencana besok pagi tim Basarnas, Polri dan TNI serta aparat pemerintah Banggai kembali melakukan pencarian korban dan membersihkan jalan yang tertutup longsor,” tegas perwira menengah berpangkat dua melati di pundaknya itu. CAL

Komentar