Bahaya! Tolong Jangan Umbar Data Pribadi di Internet

MATRISSYA Herminta di acara seminar Gunadarma. FOTO: detikINET

SultengTerkini.Com, JAKARTA- Banyak kasus kejahatan siber terjadi bukan cuma karena ada niat semata, tapi karena adanya celah kesempatan. Sayangnya, celah itu kebanyakan karena diumbar sendiri oleh sang korban.
Celah yang dimaksud berupa informasi pribadi yang diunggah ke internet, khususnya di media sosial. Mulai dari foto-foto pribadi dan keluarga, alamat email, nomor telepon, alamat rumah, dan lokasi yang bisa diakses melalui peta digital.

Keteledoran inilah yang kemudian mengundang banyak penjahat siber. Tanpa perlu repot-repot melakukan teknik hacking yang canggih, para penipu online cukup melakukan aksi tipu dayanya dengan cara konvensional: lewat social engineering.

Hal tersebut diungkapkan oleh Dosen dan Peneliti Program Doktor Psikologi Universitas Gunadarma, Matrissya Herminta. Ia pun menekankan, para netizen harusnya mulai bisa membatasi diri untuk mengunggah informasi secukupnya saja di jejaring pertemanan.

“Sesuatu hal yang disebar di media sosial, efeknya lebih cepat menyebar, bisa positif dan negatif, daripada lewat media konvensional. Karena itu, kita harus membuat profil yang secukupnya saja,” jelas Matrissya dalam seminar ‘Indonesia dan Ancaman Siber yang Merajalela’ di Universitas Gunadarma, TB Simatupang, Jakarta, Sabtu (10/6/2017).

Pembatasan diri di internet, menurutnya, merupakan hal yang sangat penting. Pasalnya kalau tidak ada pembatasan, konten yang diunggah bisa dilihat oleh siapa saja. “Kita bisa atur siapa yang ingin kita ajak berteman di Facebook, misalnya. Kemudian kita bisa mengatur siapa saja yang bisa melihat konten yang kita unggah di sana,” tambahnya.

Sementara pakar hukum teknologi informasi dari Universitas Gunadarma, Edmon Makarim, menilai kejahatan yang terjadi di internet kebanyakan memang karena keteledoran sang penggunanya sendiri.

“Dari yang tadinya hidup di era tertutup, sekarang malah kebablasan. Apa-apa semua diumbar di internet. Kita sendiri yang bikin susah kalau sudah ada kejadian. Apa yang sudah diposting di internet, akan selamanya ada di internet,” sesalnya. (sumber: detik.com)

Komentar