SultengTerkini.Com, TOLITOLI– Seusai menghadiri upacara penutupan TMMD ke 99 Tahun Anggaran 2017 di Kecamatan Dampal Selatan, wilayah Binaan Kodim 1305/Buol Tolitoli (BT), Danrem 132/Tadulako Kolonel Inf Muhammad Saleh Mustafa melepas tukik (anak penyu) di Pantai Dampal, Kabupaten Tolitoli, Rabu (2/8/2017).
Danrem Saleh Mustafa didampingi oleh Dandim 1305/BT Letkol Kav Anker Widianto beserta Ketua Persit KCK Kodim 1305/BT puluhan tukik tersebut dilepas ke laut.
Masih dengan berpakaian resmi, Danrem turun ke pasir pantai tempat pelepasan tukik.
Danrem dan para pejabat Kodim 1305/BT serta Pemerintah Kecamatan Dampal Selatan ini lalu mengambil satu per satu tukik yang ditaruh dalam boks fiber.
Melalui momen ini juga Kodim 1305/BT bekerjasama dengan pemerintah daerah yang dimotori langsung oleh Dandim 1305/BT Letkol Kav Anker Widianto berkeinginan untuk mendorong kepedulian warga untuk melestarikan habitat penyu dengan tidak memperjualbelikan telur-telurnya.
Karena apabila telur-telur yang ditetaskan di pantai ini bisa hidup selamat sampai dewasa, kelak ia akan kembali ke pantai ini untuk bertelur.
“Momen ini dapat menjadi warisan pengetahuan yang berharga bagi anak cucu kita kelak,” kata Anker Widianto.
Danrem Saleh Mustafa menambahkan, puluhan tukik-tukik yang dilepaskan tersebut merupakan hasil penetasan telur dari penyu yang mendarat di Pantai Dampal.
Tolitoli sendiri, merupakan daerah yang menjadi tempat pendaratan penyu bertelur.
Sebanyak empat dari delapan spesies penyu yang ada di dunia, selalu mendarat dan bertelur di Tolitoli. Keempatnya adalah penyu belimbing, penyu hijau, penyu abu-abu (lekang), dan penyu sisik.
Tempat pendaratan penyu yang ada di Tolitoli selain Pantai Dampal adalah Pantai Kapas dan Pantai Sambujang.
“Mari kita rawat dan jaga kebersihan pantai, karena penyu hanya mau mendarat dan bertelur di daerah yang bebas polusi,” tutur Saleh Mustafa.
Puluhan penyu kecil nan lucu itu pun dilepas ke laut berbarengan. Tukik-tukik itu pun segera berlari menuju terjangan ombak.
“Pelepasan tukik ini sebagai simbol kemerdekaan bangsa Indonesia yang telah lepas dari penjajahan. Ini juga simbol perjuangan generasi penerus di era kemerdekaan yang harus semangat membangun bangsa dan daerah demi kemajuan bersama. Para tukik ini kan harus berjuang dan bertahan hidup di laut,” pungkas orang pertama di Korem 132/Tadulako itu. CAL
Komentar