Hina Habib Rizieq di Facebook, Warga Poso ini Minta Maaf

TAUFIK Umar Attamimi, seorang warga di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah memperlihatkan surat permohonan maafnya setelah menghina Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Syihab dan pengikutnya di akun media sosial Facebook miliknya. Dari rumah Taufik Umar Attamimi, juga ditemukan banyak buku Syiah. FOTO: FACEBOOK

SultengTerkini.Com, POSO– Seorang warga di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah terpaksa harus berurusan dengan umat Islam di wilayah itu lantaran menghina Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab dan pengikutnya di akun media sosial (medsos) facebook miliknya.

Atas kejadian itu, sejumlah orang dari kelompok Islam menyambangi rumah Taufik Umar Attamimi.

Ia kemudian meminta maaf dan menyesali perbuatannya dengan membuat surat permohonan maaf di atas materai tertanggal 7 Agustus 2017.

Dalam suratnya itu, Taufik Umar Attamimi menyatakan permohonan maaf atas postingannya di facebook yang menyebut Habib Rizieq Syihab secara negatif dan bila diulangi lagi dirinya siap menanggung segala risiko.

Tak hanya itu, dalam suratnya Taufik Umar Attamimi juga menyatakan semua buku-bukunya yang bertema Syiah diserahkan ke umat untuk dimusnahkan.

Mengenai masalah ini, Kapolres Poso AKBP Bogiek Sugiyarto yang dikonfirmasi SultengTerkini.Com per telepon genggamnya, Selasa (8/8/2017) membenarkan kejadian tersebut.

Kapolres Bogiek mengatakan, Taufik Umar Attamimi menuliskan status di facebook yang intinya mendiskreditkan Habib Rizieq Syihab dan pengikutnya, sehingga Senin tadi malam delapan anggota dari FPI mendatangi rumahnya untuk meminta klarifikasi yang bersangkutan.

“Yang bersangkutan (Taufik Umar Attamimi) sudah meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi lagi,” kata Kapolres Bogiek.

Kedatangan sejumlah anggota FPI ke rumah Taufik Umar Attamimi dikawal dengan beberapa aparat kepolisian setempat, sehingga berlangsung aman dan tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Terkait dengan masalah itu, Kapolres Bogiek mengingatkan kepada para netizen agar menggunakan media sosial dengan bijak.

“Masyarakat harus hati-hati kalau memposting, tidak boleh menghujat. Bijaklah menggunakan media sosial, sehingga tidak menyinggung atau menyerang pihak-pihak tertentu,” kata mantan Kasubdit II Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sulteng itu.

Ia juga meminta kepada warga atau organisasi apapun bilamana mengetahui ada seseorang yang menghina atau menghujat orang atau kelompok tertentu, segera berkoordinasi dengan pihak kepolisian agar tidak terjadi sesuatu mengkhawatirkan. “Tidak boleh main hakim sendiri,” tegas orang pertama di Polres Poso itu.

Menurut Bogiek, pihaknya tidak memproses ujaran kebencian yang dilakukan Taufik Umar Attamimi karena kedua belah pihak tidak lagi mempersalahkannya dan tidak membawa ke jalur hukum, sehingga kasusnya dianggap selesai.

BUKU-buku bertema Syiah yang didapat dari rumah Taufik Umar Attamimi. FOTO: FACEBOOK

Ia juga membenarkan adanya buku-buku bertema Syiah sebanyak satu dus yang didapat dari rumah Taufik Umar Attamimi oleh kelompok FPI, dan selanjutnya akan diserahkan ke pihak kepolisian.

Inilah bunyi postingan Taufik Umar Attamimi dalam akun facebooknya yang meresahkan umat Islam pada 22 Juli 2017, Habib Rizieq didukung penuh oleh semua Wahabi di tanah air, karena Habib Rizieq mengusung kepentingan Wahabi untuk mendirikan NKRI Bersyari’ah alias Negara Islam Indonesia gaya baru.

Olehnya jangan heran Habib Rizieq juga didukung oleh mereka-mereka yang justru mengingkari adanya keturunan Nabi SAW.

Bagi mereka Habaib yang lain tetap bukan keturunan Nabi SAW, tetapi Habib Rizieq adalah sebuah pengecualian. Bagi mereka Habib Rizieq adalah keturunan Nabi SAW, karena dia sedang memperjuangkan kepentingan Wahabi.

Jadi jangan terkecoh dengan makar licik Wahabi yang ingin menguasai Indonesia dengan menjadikan Habaib sebagai ujung tombaknya. Mereka (Wahabi) memang sangat licik dan culas. CAL

Komentar