Pangdam XIII/Merdeka Tutup Opster di Poso dengan Dero Bersama

PANGDAM XIII/Merdeka Mayjen TNI Ganip Warsito mengikuti kegiatan tari Dero bersama Danrem 132/Tadulako Kolonel Inf Muhammad Saleh Mustafa, Kapolres Poso AKBP Bogiek Sugiyarto serta seluruh hadirin usai upacara penutupan Operasi Teritorial TNI di Lapangan Yonif 714/Sintuwu Maroso, Kabupaten Poso, Jumat (11/8/2017). FOTO: IST

SultengTerkini.Com, POSO– Panglima Daerah Militer (Pangdam) XIII/Merdeka Mayjen TNI Ganip Warsito secara resmi menutup pelaksanaan Operasi Teritorial (Opster) TNI Sintuwu Maroso tahun 2017 di Lapangan Yonif 714/Sintuwu Maroso, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Jumat (11/8/2017).

Dalam amanatnya Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Ganip Warsito mengucapkan terima kasih kepada semua pihak  khususnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Poso dan seluruh elemen masyarakat yang telah bahu-membahu bersama-sama Satgas Opster TNIuntuk meningkatkan keamanan dan kesejahteraan masyarakat setempat.

Kebersamaan ini merupakan sinergitas yang positif dalam menghadapi dan mengatasi seluruh permasalahan bangsa, khususnya Poso guna membantu program percepatan pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memantapkan kemanunggalan TNI-rakyat guna menyiapkan ruang,  alat dan kondisi juang yang tangguh untuk kepentingan bangsa.

Sebanyak 150 unit RTLH, tiga unit tempat ibadah, tiga unit saluran irigasi sepanjang 850 meter, dua unit pipanisasi, empat unit jalan kantong produksi, dua unit embung berhasil direhab dan dibangun oleh Satgaster.

Berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan seperti pemutaran film-film perjuangan, pelatihan menjahit bagi ibu-ibu rumah tangga, sosialisasi bela negara-wawasan kebangsaan, radikalisme, penyelenggaraan perpustakaan keliling babinsa, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis, pembagian sembako, sosialisasi sinergitas tiga pilar pembangunan desa.

Selanjutnya , sunatan massal door to door, lomba mewarnai anak-anak, festival anak saleh dan kegiatan Paud lainnya, Gerakan “Aku Cinta Indonesia”, pengajian dan silaturahmi, karya bakti dan kegiatan Apel Pemuda Sulteng Bersatu yang diikuti oleh 1.500 orang pemuda/i dari seluruh wilayah Sulawesi Tengah.

“Kesemuanya ini hasilnya dapat kita rasakan bersama dimana terciptanya suasana Poso yang relatif lebih kondusif dan aman serta perekonomian mulai menggeliat, sehingga mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat, berjalannya sistem pertahanan dan keamanan situasi keamanan serta semakin terbinanya semangat nasionalisme dan cinta tanah air,” jelas Mayjen Ganip.

Ia juga menjelaskan, Opster TNI khususnya di Poso ini dilakukan untuk membantu memulihkan situasi yang sempat lama terganggu akibat aksi terorisme dan gangguan keamanan lainnya agar dapat segera kembali kondusif, sehingga dapat membantu proses percepatan pembangunan yang telah diprogramkan oleh pemerintah daerah demi kesejahteraan masyarakatnya.

Hal ini merupakan bentuk implementasi dari tugas pokok TNI sebagaimana diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, dan terlebih penting lagi bahwa hal ini merupakan wujud darma bakti TNI dalam pengabdiannya kepada rakyat Indonesia yang telah melahirkannya, jelas Pangdam.

Selanjutnya Pangdam juga mengimbau agar semua bersama-sama menjaga dan memelihara situasi dan kondisi yang mulai kondusif ini agar kehidupan masyarakat Poso dapat kembali seperti sediakala.

Pemerintah dapat fokus dalam membangun, serta masyarakat dapat kembali beraktivitas sesuai profesinya tanpa ada rasa takut akan bayangan aksi teror termasuk di dalamnya mengubah stigma negatif Poso sebagai daerah konflik menjadi daerah yang aman dan damai bagi semua kalangan, ucap Pangdam mengakhiri amanatnya.

Upacara penutupan opster yang dihadiri oleh Danrem 132/Tadulako selaku Dansatgas Opster dan Bupati Poso serta tamu undangan lainnya ini diselingi dengan pemberian piagam penghargaan dan penyematan pin prestasi kepada beberapa orang prajurit Kodim 1307/PS atas prestasi dan keberhasilannya yang melebihi panggilan tugas.

Selain itu penghargaan khusus juga diberikan Pangdam kepada Ustaz Yusuf Abdulrrahman (Gus Yusuf) seorang ulama dari Malang yang telah berpartisipasi aktif membantu kegiatan sunatan massal door to door dalam kegiatan opster kali ini.

Upacara ini ditutup dengan kegiatan tari “Dero” bersama pangdam, danrem, bupati Poso serta seluruh hadirin dan peserta upacara. */CAL

Komentar