SultengTerkini.Com, PALU- Dua bupati incumbent di Sulawesi Tengah yakni Bupati Donggala dan Parigi Moutong (Parimo) diminta untuk tidak usah maju lagi pada pemilihan kepala daerah (pilkada) bupati tahun 2018 mendatang.
Alasannya, karena dua bupati ini dianggap belum mampu meminimalisir angka kemiskinan di wilayahnya.
Demikian penegasan Tokoh Senior Partai Golkar Sulawesi Tengah Rusdi Mastura kepada SultengTerkini.Com, Senin (4/9/2017).
Pria yang akrab disapa Bung Cudi itu menegaskan, seharusnya kedua bupati tersebut meminta maaf kepada rakyatnya karena angka kemiskinan di dua kabupaten tersebut masih tinggi.
“Daerah kabupaten yang angka kemiskinannya 18 persen tahu dirilah incumbentnya, tidak usah maju,” tegas Cudy.
Mantan Walikota Palu dua periode ini menegaskan, dua bupati ini hendaknya malu terhadap rakyatnya karena apa yang mereka perbuat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya masih jauh dari harapan.
“Malulah sama rakyat, karena selama ini apa yang kamu (incumbent) buat (untuk rakyat),” katanya berapi-api.
Ditanya soal apa yang harus dilakukan dua incumbent tersebut menyikapi masih tingginya angka kemiskinan di dua daerah itu, Cudy menegaskan bahwa keduanya harus memohon maaf kepada rakyat.
“Rakyat Donggala dan rakyat Parigi, kami mohon maaf bahwa kami tidak dapat memberikan kepuasan kepada rakyat kami. Jadi mohon maaf,” ujar Cudy mencontohkan permohonan maaf yang harus diucapkan kedua incumbent tersebut.
Perlu diketahui, Badan Pusat Statistik setempat mencatat masih tingginya angka kemiskinan di Kabupaten Donggala dan Kabupaten Parigi Moutong.
Pada tahun 2014, angka kemiskinan di Kabupaten Donggala tercatat sebesar 16,22 persen, sementara di Kabupaten Parigi Moutong tercatat sebesar 16,60 persen. HAL
Komentar