SultengTerkini.Com, PALU- Tim Celebest FC Palu, Sulawesi Tengah gagal meraih poin sempurna dalam laga terakhir Liga 2 grup 7 setelah hanya bermain seri saat menjamu Persekam Metro FC Malang di Stadion Gawalise Palu, Ahad (10/9/2017) petang.
Hasil tersebut membuat tim berjuluk Tanduk Anoa harus bermain di babak play off untuk menentukan nasib bertahan di Liga 2 tahun depan.
Pada laga yang dipimpin wasit Sunarto asal Pati, Celebest FC mempunyai peluang mencetak gol pertama di menit ke 14 menyusul pelanggaran atas Muhammad Syahril dalam kotak pinalti.
Sayangnya sepakan menyusur tanah kapten tim Ryan Wiradinata mampu di blok kiper Karyawan Yudik Raharjo.
Celebest FC yang lebih dominan menguasai bola semakin sulit mencetak gol karena tidak adanya striker murni sejak awal babak.
Masuknya Imam Baihaqi di menit ke 25 membuat tekanan Celebest FC menjadi lebih berbahaya.
Namun babak pertama berakhir imbang 0-0.
Memasuki babak kedua Persekam Metro FC belum bisa keluar dari tekanan anak-anak Tanduk Anoa yang terus menciptakan ancaman di daerah pertahanan Metro FC.
Bahkan tiga peluang dari sepakan bebas Celebest FC juga gagal menembus pagar pemain.
Metro FC sempat mencetak gol di menit ke-52 melalui sontekan Kushedya Hari Yudo, namun dianulir wasit karena sebelumnya terjebak offside.
Bahkan lima menit kemudian Kushedya Hari Yudo diganjar kartu merah.
Meski demikian, Celebest FC juga tak bisa mencetak gol, sampai saatnya wasit mengakhiri laga babak kedua dengan skor kacamata.
Pada jumpa pers usai laga, pelatih Persekam Siswantoro memuji permainan anak asuhnya yang mampu menahan Celebest FC.
“Memang saya sudah siapkan strategi negatif football karena dengan nilai satu saja kami akan masuk ke babak play off bersama Celebest FC dan Alhamdulillah pemain saya mampu bermain disiplin dengan strategi yang saya terapkan,” terang Siswantoro.
Pada laga tersebut aksi pemain-pemain Metro FC yang sering mengulur waktu dengan berura-pura cedera walaupun hanya benturan ringan membuat penonton maupun pemain Celebest FC sedikit emosi. Terkait hal itu pelatih Metro FC menyebut sudah biasa terjadi dalam Sepabola.
“Dalam sepakbola (mengulur waktu) itu sah-sah saja di dalam permainan dan termasuk bagian dari strategi yang kami terapkan, tinggal bagaimana dan kapan anak-anak bisa terapkan, itu saja,” kata Priyo, manajer tim Persekam Metro FC.
Meskipun Celebest FC gagal menang, namun pelatih Metro FC memuji cara bermain Ryan Wiradinata dkk.
“Permainan Celebest saya kira tidak berbeda jauh seperti yang mereka lakukan waktu di Malang dengan berani memainkan bola dan tetap sabar. Hanya saja Celebest kurang beruntung dalam membongkar pertahanan tim saya,” kata Siswantoro.
Sementara itu, Asisten Pelatih Celebest FC, I Wayan Sukadana menilai pemainnya terlalu terbebani dengan target harus menang menghadapi Metro FC.
“Kita pasti akan evaluasi secara menyeluruh setelah pertandingan ini karena tadi saya menilai pemain terbebani dengan pikiran harus menang agar lolos ke babak 16 besar yang pada akhirnya sedikit melupakan strategi yang diinginkan pelatih. Kemudian saya melihat anak-anak terlalu termotivasi untuk menang, sehingga lupa apa yang seharusnya dimainkan,” katanya.
Terkait dengan cara main Metro FC yang menerapkan strategi “parkir bus”, sejatinya sudah diantisipasi staf pelatih Celebest FC sebelum laga tersebut.
“Disamping anak-anak termotivasi untuk menang, disisi lain Metro yang sedikit bertahan dan mengandalkan counter attack sebenarnya sudah kita antisipasi. Akan tetapi Metro juga punya semangat dan motivasi tinggi semua pemain untuk lolos ke babak 16 besar dengan cukup bermain imbang sehingga strategi bertahan itu menyulitkan kami mencetak gol. Semoga kedepannya Celebest bisa lebih baik lagi dalam mengahadapi babak play off,” ujarnya. */CAL
Komentar