Tanah Longsor di Donggala Tewaskan Suami Istri

BENCANA alam tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah menewaskan dua warga setempat yang diketahui merupakan pasangan suami istri. FOTO: IST

SultengTerkini.Com, DONGGALA– Bencana alam tanah longsor melanda Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah dan menewaskan dua warga setempat yang diketahui merupakan pasangan suami istri.

Diperoleh keterangan, tanah longsor itu terjadi di Desa Tinaoka, Kecamatan Rio Pakava pada Senin (11/9/2017) malam sekira jam 19.30 Wita.

“Korban diketemukan Selasa (12/9/2017) pagi sekitar jam 07.30 Wita dalam keadaan meninggal dunia. Keduanya merupakan warga Desa Minti Makmur, Kecamatan Rio Pakava,” kata Kapolres Donggala AKBP Arie Ardian Rishadi saat dikonfirmasi SultengTerkini.Com, Selasa malam.

Kapolres Arie mengatakan, kedua warga yang menjadi korban tanah longsor itu yakni Putu Suarjana (27) dan istrinya bernama Ni Nyoman Mastri (25).

Menurut keterangan saksi, kejadian naas itu berawal saat Putu Suarjana sedang menjaga buah durian di kebunnya sudah tiga hari yang juga ditemani oleh istrinya.

Pada Senin (11/9/2017) sekitar jam 18.00 Wita Ni Nyoman Mastri mengantar makanan dengan mengendarai sepeda motornya sambil menemani suaminya ikut menjaga durian.

Kemudian pada pukul 22.00 Wita saksi bernama I Wayan Mendra menuju lokasi kejadian karena sudah janjian dengan I Putu Suarjana untuk menjaga buah durian bersama.

Namun setibanya di lokasi saksi I Wayan Mendra tidak melihat tempat tinggal korban I Putu Suarjana yang terbuat dari terpal plastik dan karpet sudah tidak ada di tempatnya akibat bencana alam tanah longsor.

Saksi I Wayan Mendra seketika berteriak-teriak memanggil dan mencari pasangan suami istri tersebut, namun tidak ada jawaban.

Karena khawatir terjadi apa-apa, saksi I Wayan Mendra lalu turun dari lokasi kejadian untuk meminta bantuan dengan keluarga korban di Desa Minti Makmur.

Kemudian pada Selasa (12/9/2017) dini hari sekitar jam 02.00 Wita keluarga korban menuju lokasi kejadian dan hanya menemukan satu unit sepeda motor yang dipakai istri korban, tenda terpal dan satu pasang sandal laki-laki.

Kemudian pada Selasa sekitar jam 05.00 Wita sejumlah warga datang ke Mapolsek Rio Pakava melaporkan peristiwa bencana alam tanah longsor tersebut.

Mendapat informasi itu, polisi segera mendatangi lokasi kejadian.

“Diperkirakan ketebalan longsor sekitar dua meter, panjang 100 meter dan lebar longsor diperkirakan 30 meter,” kata mantan Kepala Bagian Pembinaan Karir Biro Sumber Daya Manusia Polda Sulteng itu.

Ia mengatakan, tanah longsor di Desa Tinaoka yang wilayahnya berbukit itu terjadi akibat curah hujan cukup tinggi pada Senin siang hingga malam hari.

Kedua jenazah tersebut sudah diambil oleh pihak keluarganya untuk selanjutnya dimakamkan di kampung halamannya. CAL

Komentar