Operasi Tinombala Kembali Diperpanjang, 540 Brimob BKO Dikerahkan

SEBANYAK 540 pasukan Bawah Kendali Operasi (BKO) Brimob Polri akhirnya tiba di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) melalui Bandara Mutiara SIS Aljufri, Jumat (29/9/2017) siang. FOTO: HMS

SultengTerkini.Com, PALU– Sebanyak 540 pasukan Bawah Kendali Operasi (BKO) Brimob Polri akhirnya tiba di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) melalui Bandara Mutiara SIS Aljufri, Jumat (29/9/2017) dalam rangka perpanjangan masa Operasi Tinombala 2017.

Pergeseran pasukan dari asal kesatuannya masing-masing terdiri dari beberapa kelompok terbang, dan datang secara bergelombang.

Kabid Humas Polda Sulteng, AKBP Hari Suprapto kepada media ini, Sabtu (30/9/2017) mengatakan, kedatangan pasukan Brimob BKO ini untuk menggantikan personel sebelumnya dalam rangka Operasi Tinombala yang masa tugasnya telah berakhir dan kembali ke asalnya yaitu Mabes Polri, Lampung, Jawa Tengah, dan Maluku.

Selain pergantian pasukan BKO, dalam kesempatan itu juga terjadi pergantian Kepala Operasi dan beberapa Komandan Sektor.

Yang sebelumnya Kepala Operasi Tinombala diemban oleh Kombes Polisi M Badrus digantikan oleh Kepala Operasi yang baru yaitu Kombes Polisi Jazuli.

Operasi Tinombala 2017 sendiri merupakan upaya penegakan hukum untuk menuntaskan sisa kelompok sipil bersenjata pimpinan almarhum Santoso yang masih ada.

Selain dari Brimob Mabes Polri, ke 540 personel Brimob tersebut juga berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, dengan rincian sebagai berikut Brimob Resimen Mabes Polri, Brimob Aceh, Brimob Kepulauan Riau dan Brimob Gorontalo.

“Pasukan ini akan dibagi menjadi empat sektor dalam operasi Tinombala,” kata mantan Kapolres Buol, Sulteng itu.

Dalam sambutannya di depan peserta apel penerimaan pasukan Brimob BKO Polda Sulteng dalam rangka penugasan “Operasi Tinombala-2017”, Kapolda setempat yang dalam hal ini diwakili oleh Wakapolda Kombes Polisi Mohammad Aris Purnomo menekankan beberapa hal kepada seluruh personel BKO tersebut,

Pertama, agar para personel BKO memiliki kesiapan prima dalam menjalankan tugas agar berhasil.

Kedua, hindari perilaku yang dapat memicu konflik atau gesekan sehingga tercipta chemistry dan sinergi dengan TNI betul-betul solid.

Ketiga, jangan menganggap remeh penugasan ini dan tumbuhkan kepekaan dan empati sesama anggota satgas untuk saling melindungi dilapangan.

Keempat, pelajari dan hormati adat istiadat setempat, sehingga bila terjadi suatu hal yang tidak diinginkan dapat mengambil tindakan yang tidak bertentangan dengan HAM dan adat istiadat setempat.

Sebelumnya diberitakan, Operasi Tinombala dalam rangka memburu dan menangkap sisa anggota kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO), kembali diperpanjang.

Upaya pengejaran terhadap tujuh DPO Poso, sisa anggota MIT yang masih ada dilanjutkan selama 90 hari atau tiga bulan kedepan yang berakhir pada 30 September 2017 hari ini. CAL

Komentar