Jadi Pengedar Sabu-sabu, Lurah Luwuk Ditangkap

INILAH Lurah Luwuk di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah yang ditangkap aparat bersama barang buktinya dalam kasus narkotika jenis sabu-sabu. FOTO: IST

SultengTerkini.Com, LUWUK– Tim Satuan Reserse Narkoba Polres Banggai di Sulawesi Tengah kembali berhasil mengungkap kasus peredaran narkotika jenis sabu-sabu di wilayahnya.

Kali ini seorang oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) bernama Nurvan Tanjung Bulu alias Budi alias Pogi (39) yang diketahui menjabat sebagai Lurah Luwuk itu ditangkap aparat dipimpin Iptu Velly selaku Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Banggai.

Kapolres Banggai AKBP Heru Pramukarno melalui Kepala Satuan Reserse Narkoba Iptu Velly yang dikonfirmasi SultengTerkini.Com, Ahad (10/12/2017) membenarkan penangkapan oknum PNS tersebut.

Velly mengatakan, oknum PNS Lurah Luwuk itu diringkus aparat pada Sabtu (9/12/2017) sekira pukul 18.15 Wita di rumahnya Jalan Kolonel Sugiono Kelurahan Luwuk, Kecamatan Luwuk.

Penangkapan terhadap Lurah Luwuk itu dilakukan berdasarkan informasi dari warga yang kemudian segera ditindaklanjuti oleh polisi di lapangan.

Dari hasil penggeledahan polisi di rumah pelaku, polisi menemukan sejumlah barang bukti yaitu delapan bungkus plastik bening berisikan sabu-sabu seberat kurang lebih 2,6 gram, dua alat hisap sabu atau bong.

Kemudian ada satu timbangan digital, empat korek api gas, empat sendok sabu dari pipet, tiga kaca pirex, dua pak plastik kosong, dan uang tunai sebesar Rp2.550.000.

“Tersangka merupakan pengguna sekaligus pengedar sabu-sabu. Untuk barang sabu-sabunya berasal dari Kota Palu,” kata orang pertama di Satuan Reserse Narkoba Polres Banggai itu.

Dari penuturannya, tersangka mengaku sudah lama mengonsumsi sabu-sabu sejak tahun 1998 dan berperan sebagai pengedar baru sekitar tiga bulan.

Polisi masih mengembangkan kasus itu untuk mengungkap tersangka lainnya.

Saat ini tersangka yang ditahan di Mapolres Banggai itu dikenakan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. HAL

Komentar