BPS Sulteng Sebut UMK Hasil Listing SE 2016 Capai 99,09 Persen

KEPALA Badan Pusat Statistik Sulawesi Tengah Faizal Anwar dalam sambutannya pada kegiatan Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016 di kantornya Jalan Muhammad Yamin, Palu, Kamis (21/12/2017). FOTO: HAFSA

SultengTerkini.Com, PALU– Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah (Sulteng), Faizal Anwar mengatakan, hasil Sensus Ekonomi (SE) 2016 pada medio Mei 2016 lalu menunjukkan Usaha Mikro Kecil (UMK) di wilayahnya meningkat hingga mencapai 99,09 persen, dan yang terbanyak berasal dari Kabupaten Parigi Moutong.

Untuk Usaha Menengah Besar sebesar 0,91 persen terbanyak adalah Kota Palu, sehingga dari tahun 2006-2016 perkembangan usaha di Sulteng meningkat dari 5,91 per tahunnya menjadi 77.51 persen dan termasuk tertinggi di Indonesia.

“Kita termasuk perkembangan usaha yang tertinggi di Indonesia karena mencapai 77,51 persen,” ujar Faizal Anwar melalui Seminar Analisis Hasil Listing Sensus Ekonomi 2016 bertajuk Mengukur Potensi Ekonomi Sulteng dalam Prospektif  Karakteristik Usaha dan Ketenagakerjaan, di kantor BPS Sulteng, Jalan Muhammad Yamin, Palu, Kamis (21/12/2017).

Sementara itu, Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Sulteng, Sukadana Sufi menjabarkan perkembangan tenaga kerja di Sulteng dari 2006-2016 rata-rata 7,58 per tahunnya dan 2016 mencapai 107,72 persen.

Tiga penggerak utama yakni kode C,G,I terhadap usaha  Sulteng itu mencapai 82,02 persen yang tersebar Kabupaten Banggai Kepulauan sebesar 85,66 persen, Banggai 83,61 persen, Morowali 82,78 persen, Poso 79,93 persen, Donggala 86,76 persen.

Kemudian, Tolitoli 83,87 persen, Buol 78, 40 persen, Parigi Moutong, 83,38 persen, Tojo Unauna 84,20 persen, Sigi 80,29 persen, Banggai Laut 81,43 persen, Morowali Utara 75,84 persen dan Kota Palu 76,21 persen.

Menurutnya, hasil pemetaan potensi ekonomi Sulteng untuk sektor yang memiliki keunggulan komparatif antara lain, penyerapan tenaga kerja, menghasilkan nilai tambah bruto, memiliki kontribusi besar dalam perekonomian dan mempunyai pertumbuhan yang pesat.

Potensi pertama menghasilkan nilai tambah bruto, memiliki kontribusi besar dalam perekonomian dan mempuyai pertumbuhan yang pesat.

Potensi dua penyerapan tenaga kerja, memiliki kontribusi besar dalam perekonomian dan memiliki pertumbuhan yang pesat.

“Semua itu karena data yang lengkap dihasilkan dengan memaksimalkan website dalam diseminasi data statistik,” kata Sukadana Sufi. SAH

Komentar