SultengTerkini.Com, LUWUK– Aksi teror terjadi di Luwuk Kota, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Kali ini sasaran teror adalah penyedia makanan siap saji, Kentucky Fried Chicken (KFC) di Jalan Jenderal Sudirman, Luwuk, Sabtu (13/1/2018).
Informasi yang berhasil dihimpun media ini menyebutkan, aksi teror itu bermula pada Jumat (12/1/2018) saat seorang pria tak dikenal dengan usia perkiraan 40 tahun mendatangi KFC Luwuk pada pukul 10.30 Wita dengan membawa koper hitam.
Pria tersebut kemudian meletakkan koper di samping kiri pintu teras KFC, kemudian masuk ke dalam. Hendra (19), salah satu karyawan KFC melihat hal itu sebagai hal biasa dan terus bekerja membersihkan meja.
Saat siang hari sekira pukul 12.30 Wita, saat si pria tak lagi terlihat di KFC, Hendra masih melihat koper hitam terpajang di tempat yang sama.
Ia pun mulai curiga. Sampai pada pukul 22.00 Wita, koper hitam belum juga bergeser dari posisi awal.
Saksi Hendra kemudian menyampaikan kejadian itu ke Sarjan, Manager KFC yang kemudian bersama-sama ke Mapolres Banggai untuk melaporkan kecurigaan tersebut.
Atas laporan kedua karyawan KFC itu, Kabag Ops Kompol DJ Darise bersama Kasat Intel Iptu Usman dan Kasat Binmas AKP Zainuddin mendatangi tempat kejadian perkara untuk identifikasi awal.
Untuk kelancaran olah TKP, polisi kemudian memasang police line.
“Setelah itu saya laporkan ke pak Kapolres dan diberi petunjuk untuk menyurat ke polda. Dasar surat itu, Kapolda kemudian memerintahkan tim jibom,” kata Kapolres Banggai AKBP Heru Pramukarno melalui Kabag Ops Kompol DJ Darise, Sabtu (13/1/2018) saat ditemui SultengTerkini.Com di lokasi temuan dugaan bom.
Informasinya, tim Jibom dari Brimob Poso saat ini tengah dalam perjalanan menuju Luwuk. “Diperkirakan sore mereka tiba di Luwuk,” tutur Darise.
Mantan Kabag Ops Polres Bangkep ini menjelaskan, pihaknya tetap akan menjalankan prosedur tetap atas laporan dugaan bom tersebut.
Garis polisi baru akan dibuka setelah tim jibom memastikan apakah koper hitam yang menggegerkan itu, bom atau bukan.
Aktivitas di Luwuk sendiri tetap kondusif. Jalan depan KFC masih ramai dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
Hanya saja, mereka dilarang berhenti dan melihat lokasi kejadian untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Beberapa karyawan KFC juga terlihat di lokasi kejadian, namun tidak melakukan aktivitas apapun. Tak terlihat kepanikan di raut wajah sejumlah karyawan.
Sementara itu, beberapa tokoh masyarakat yang sempat mengetahui kejadian ini menyayangkan KFC Luwuk yang ternyata tidak memiliki kamera pengawas berupa CCTV.
“Perusahaan internasional begini masak tidak ada CCTV. Kalau ada kan bisa ketahuan cepat siapa pemilik tas itu,” kata pria yang enggan menyebutkan nama itu.
Tidak adanya CCTV juga diamini salah satu karyawan saat itu. Ia mengaku, CCTV baru mau dipasang pimpinannya bulan ini. STE
Komentar