Melawan Polisi, Pembunuh PNS Cantik di Morut Ditembak

WhatsApp Image 2018-01-28 at 08.52.20
PELAKU yang dirawat di RSUD Kolonodale, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah akibat luka tembak karena melawan aparat, Sabtu (27/1/2018) malam. FOTO: JRS

SultengTerkini.Com, MORUT– Kasus pembunuhan sadis yang dialami Megawati Sabolla (35), seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) cantik di Pemerintahan Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, akhirnya terungkap.

Pihak Polres Morowali akhirnya berhasil menangkap pelaku pembunuhan tersebut dalam waktu yang tidak lama.

Informasi yang berhasil dihimpun SultengTerkini.Com menyebutkan, pelaku ditangkap pada Sabtu (27/1/2018) sore dan diketahui berinisial MA (28), warga dari Pasangkayu Mamuju, Sulawesi Barat.

Pelaku melakukan aksinya pada Kamis (25/1/2018) sore di Kelurahan Bahoue, Kecamatan Petasia, Kabupaten Morowali Utara.

Pelaku MA adalah salah satu karyawan PT Central Omega Resuorces Industrial Indonesia (CORII).

Kapolres Morowali AKBP Edward Indharmawan EC melalui Kasat Reskrim AKP Simon Yana Putra menuturkan, dalam keterangannya kepada polisi, kejadian sadis itu bermula ketika pelaku mengambil buah jambu di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Melihat korban keluar rumah, AM pun mengikuti korban dari belakangnya dan masuk ke dalam rumah.

“Jadi waktu itu korban tidak mengetahui sedang diikuti oleh pelaku, sampai di dalam rumah korban baru kaget kalau pelaku ini sudah bersamanya. Ketika berteriak maling, dengan reflek pelaku langsung membekap mulut korban hingga pingsan. Disaat pingsan inilah pelaku menghabisi korban,” ujarnya kepada media ini, Ahad (28/1/2018).

Setelah kejadian itu, pelaku langsung melarikan diri. Hingga kini motif pelaku membunuh korban belum diketahui, namun sejumlah barang bukti dalam aksi bejatnya tersebut sudah dikantongi petugas.

AM ditangkap saat sedang menjalankan tugasnya sebagai karyawan PT CORII. Saat akan dibekuk petugas, dia mencoba melawan dan berusaha melarikan diri. Namun upayanya tidak berhasil lantaran dilumpuhkan dengan timah panas di betis sebelah kanannya.

Akibat timah panas tersebut, kaki AM mengalami pendarahan hingga dilarikan ke RSUD Kolonodale untuk mendapatkan pertolongan medis.

Menurut salah seorang petugas medis yang enggan disebutkan namanya mengatakan, akibat peluru petugas menyebabkan luka di kaki pelaku sangat parah.

Serpihan timah panas menyebar di betis pelaku dan mengenai tulang kakinya, sehingga harus dioperasi untuk mengeluarkan serpihan.

Cukup sulit untuk mengeluarkan sejumlah serpihan peluru tersebut sehingga harus membongkar betis pelaku.

“Kalau dilihat dari hasilnya, kemungkinan akan cacat permanen dan hampir saja diamputasi kakinya,” katanya.

Kapolres Edward saat mengunjungi rumah kerabat korban mengucapkan turut berbelasungkawa atas kejadian ini. Kapolres meminta agar keluarga menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus tersebut kepada polisi.

“Terima kasih atas doa yang telah masyarakat haturkan hingga kasus ini cepat terungkap. Kami juga mengapresiasi sejumlah masyarakat yang telah membantu proses pengungkapan kasus tersebut. Kami akan proses dengan seadil-adilnya,” tegas orang pertama di Polres Morowali itu.

Sebelumnya diberitakan, kasus pembunuhan yang dialami Megawati Sabolla (35), warga Jalan Kuda Laut, Kelurahan Bahoue, Kecamatan Petasia itu terjadi pada Kamis (25/1/2018) sore.

Saat itu korban yang bekerja di Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Morut itu ditemukan tewas di rumahnya dengan kondisi bersimbah darah akibat gorokan di lehernya. JRS

Komentar