SultengTerkini.Com, DONGGALA– Ribuan warga di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) antusias mengikuti tablig akbar yang dihelat Polres Donggala di depan Mapolsek Banawa, Senin (26/2/2018).
Kapolda Sulteng Brigjen Polisi I Ketut Argawa bersama unsur forum komunikasi pimpinan daerah provinsi dan kabupaten Donggala, termasuk tiga pasang calon Bupati dan Wakil Bupati (wabup) Donggala juga berkesempatan hadir mengisi kegiatan tablig akbar tersebut.
Dalam sambutannya, Kapolres Donggala AKBP Arie Ardian Rishadi mengatakan, acara ini dilaksanakan dalam rangka cipta kondisi dalam menghadapi pilkada serentak 2018 di wilayahnya.
Dimana kegiatan ini merupakan rangkaian program Satgas Nusantara. “Dari nama kita bisa mendiskripsikan bahwa satgas ini dibentuk untuk menekan isu primordialisme,” kata Kapolres Arie.
Ia mengatakan, rangkaian kegiatan pilkada sudah berlangsung dan saat ini sedang dalam tahap kampanye hingga 23 Juni 2018.
Pengamanan Polres Donggala yang dibantu Polda Sulteng dan TNI, pemerintah daerah dan elemen masyarakat lainnya sudah tergelar, tetapi tentunya sementara akan kembali kepada kekuatan dan ridho Allah SWT.
Oleh karena itu, Kapolres Arie mengajak bersama-sama memohon kehadirat Allah SWT, Yang Maha Kuasa agar diberikan kekuatan, kelancaran, keamanan, dan kesuksesan di dalam menghadapi pilkada.
“Semoga hati kita semua diberikan kesejukan dan kelapangan hati mulai dari proses awal sampai dengan nanti dilantiknya bupati dan wakil bupati terpilih,” kata orang pertama di Polres Donggala itu.
Sementara itu, Kapolda I Ketut Argawa menambahkan, pelaksanaan pilkada serentak di Sulteng digelar di tiga daerah yakni Kabupaten Donggala, Morowali, dan Parigi Moutong.
Menurutnya, tablig akbar ini merupakan kegiatan untuk memupuk rohani agar jiwa tetap sejuk dan dingin dalam menyukseskan pilkada Donggala 2018 secara damai.
Dalam kesempatan itu, Kapolda Ketut Argawa juga berpesan kepada para pasangan calon bupati dan wabup bersama tim sukses agar berkompetisi dengan elegan, sportif, dan bertanggung jawab.
Hindari terjadinya black campaign atau kampanye hitam yang dapat membuat gejolak di kalangan masyarakat.
“Mari kita senantiasa saling menghargai dan tetap mengedepankan kepentingan orang banyak dalam mencapai setiap tujuan serta keinginan,” tegas mantan Direktur Intelkam Polda Sulteng itu.
Kegiatan tablig akbar itu diakhiri dengan ceramah oleh Ustaz Das’ad Latif asal Sulawesi Selatan.
Namun sebelum ceramah dimulai, berlangsung pembacaan komitmen bersama, baik penyelenggara, peserta pilkada hingga masyarakat dalam rangka pilkada Donggala yang aman, damai, dan berintegritas.
Dalam ceramahnya, Ustaz Das’ad lebih banyak menyinggung soal kepemimpinan Rasulullah SAW, termasuk sahabatnya, Umar bin Khattab yang layak ditiru dan dijadikan sebagai panutan dalam kehidupan sehari-hari.
Ia mengatakan, jika mau berjasa bagi negara, mau belajar demokrasi yang baik, maka cari itu pelaku politik uang.
Caranya, rekam melalui kamera atau telepon genggam dan laporkan kejadiannya ke polisi agar kejahatan itu hilang di negara Indonesia, sehingga dengan demikian lahirlah pemimpin yang baik dan adil.
Menurutnya, jika ada pemimpin yang lahir karena menyogok, maka demi Allah, kerja utamanya adalah bagaimana mengembalikan modalnya yang habis digunakan dalam berkampanye.
Makanya kata ustaz, jangan heran jika banyak kepala daerah yang terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
“Jangan nyogok karena cari jabatan, jangan nyogok karena mau jadi kepala dinas, tetapi mintalah kepada Allah,” tegas Ustaz Das’ad.
Menjelang pilkada serentak dan pemilu di Tanah Air, khususnya di Sulteng, Ustaz Das’ad meminta untuk menghilangkan sogok menyogok.
Kalau semua kandidat yang tampil dalam pilkada serentak berkomitmen menghilangkan sogok, maka tentunya akan lahir pemimpin baik dan bersih.
Selain itu, ustaz juga meminta kepada semua pihak yang terlibat pilkada, khususnya KPU dan Panwaslu agar bersikap adil, termasuk aparat kepolisian dan TNI untuk berlaku netral serta independen.
“Saya yakin masyarakat Donggala cinta damai, tetapi kadangkala kedamaian itu akan terusik jika ada oknum-oknum yang tidak adil dalam penyelenggaraan pilkada. Saya yakin orang-orang yang ada di KPU, Panwas, kepolisian, TNI, in shaa Allah mampu bersikap adil, termasuk juga ASN (aparatur sipil negara),” katanya.
Ia pun mengingatkan kepada para calon kepala daerah jika terpilih nanti agar tidak menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan keluarga.
Bagi calon kepala daerah yang menang jangan takabur, jangan menghina kandidat kalah.
“Bikin syukuran, bikin tablig akbar, undang lagi Ustaz Das’ad, jangan undang artis,” katanya yang disambut tawa dari para undangan.
Sementara bagi kandidat yang kalah, Ketua Ikatan Muda Dai Profesional Sulawesi Selatan itu meminta jangan berkecil hati dan jangan berburuk sangka kepada Allah SWT.
“Percayalah kata Allah, apa yang menurutmu baik, belum tentu baik di sisi-KU, dan apa yang menurut kalian jelek, belum tentu jelek di sisi-KU,” tegas Ustaz Das’ad sembari berharap untuk tidak melupakan salat agar tiap doa yang diminta dapat terkabulkan.
Dalam kesempatan itu, Kapolda Ketut Argawa juga memberikan santunan kepada para anak yatim piatu serta bantuan sajadah bagi pengurus masjid di Donggala. CAL
Komentar