SultengTerkini.Com, PALU– Pihak Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah merilis perkembangan ekspor dan impor di wilayahnya dalam kurun Maret 2018 mengalami kenaikan jika dibandingkan bulan sebelumnya.
Kepala BPS Sulteng Faizal Anwar kepada sejumlah jurnalis di kantornya, Rabu (2/5/2018) mengatakan, selama Maret 2018, total ekspor senilai US$ 475,96 juta, naik US$ 180,37 juta atau 61,02 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Ia mengatakan, kontribusi terbesar terhadap ekspor berasal dari besi dan baja senilai US$ 338,86 juta atau 71,20 persen dari total nilai ekspor.
Tiongkok merupakan negara tujuan utama ekspor senilai US$ 260,64 juta atau 54,76 persen dari total nilai ekspor.
Menurutnya, Pelabuhan Kolonodale berperan senilai US$ 338,86 juta atau 71,20 persen dari total nilai ekspor.
Faizal menuturkan, selama Januari-Maret 2018, total nilai ekspor tercatat US$ 1.158,82 juta, melalui Sulawesi Tengah sebesar US$ 1.149,13 juta dan provinsi lain sebesar US$ 9,69 juta.
“Total nilai impor tercatat US$ 279,36 juta selama Maret 2018 dan US$ 659,70 juta selama Januari-Maret 2018,” tuturnya.
Orang pertama di BPS Sulteng itu menambahkan, perdagangan luar negeri Provinsi Sulteng dilakukan melalui transaksi ekspor dan impor.
Kompilasi data statistik diperoleh dari data sekunder berupa dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) dan Pemberitahuan Impor Barang (PIB) yang berasal dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC).
Ia mengatakan, komoditas andalan ekspor yang diperdagangkan terutama berasal dari sebagian besar potensi sumber daya alam dan hasil industri domestik yang dimiliki wilayah Sulteng.
Adapun negara tujuan ekspor meliputi benua Asia, Amerika, Eropa, dan Afrika. Transaksi ekspor dan impor dilakukan melalui beberapa pelabuhan utama yakni Pantoloan, Kolonodale, Luwuk, dan Banggai.
Ia menjelaskan, nilai ekspor Sulteng selama Maret 2018 senilai US$ 475,96 juta atau naik US$ 180,37 juta (61,02 persen) dibandingkan bulan sebelumnya. Nilai sebesar ini merupakan ekspor langsung melalui Sulteng senilai US$ 472,54 juta dan provinsi lain senilai US$ 3,42 juta.
Selama Januari-Maret 2018, total nilai ekspor Sulteng tercatat US$ 1.158,82 juta atau meningkat US$ 674,17 juta (139,10 persen) dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar US$ 484,65 juta.
Sementara itu Faizal menjelaskan, total impor Sulteng selama Maret 2018 senilai US$ 279,36 juta, naik sebesar US$ 29,45 juta atau 11,78 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Selama Januari-Maret 2018, terjadi kenaikan US$ 426,44 juta atau sebesar 182,82 persen menjadi US$ 659,70 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Dilihat dari neraca perdagangan dengan seluruh negara mitra dagang, Sulawesi Tengah mengalami surplus senilai US$ 196,60 juta selama Maret 2018 dan surplus senilai US$ 499,12 juta selama Januari-Maret 2018,” pungkas Faizal Anwar.
CAL
Komentar