Puluhan Ibu-ibu Minta Polisi Jaga Perbatasan Baliase-Binangga Sigi

WhatsApp Image 2018-05-03 at 11.21.23
WAKIL Direktur Intelkam Polda Sulawesi Tengah AKBP Suliono (ketiga dari kanan) turun langsung memastikan kelancaran para ibu-ibu yang diantar pulang ke desanya dengan menggunakan kendaraan operasional Polda Sulteng, Kamis (3/5/2018). FOTO: IST

SultengTerkini.Com, PALU– Puluhan ibu dari dua desa di Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi yakni Desa Baliase dan Boya Baliase mendatangi Mapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) Jalan Sam Ratulangi Kota Palu, Kamis (3/5/2018).

Kedatangan ibu-ibu yang dominan mengenakan mukena itu ke Mapolda Sulteng terkait konfik antar Desa Baliase, Desa Boya Baliase dan Binangga yang telah berlangsung sejak Januari 2018 belum berakhir.

Meskipun sudah banyak hal dilakukan untuk menyelesaikan konflik oleh pemerintah setempat, namun konflik yang menelan dua orang itu tidaklah dapat terselesaikan.

“Kami minta perlindungan keamanan dari kepolisian karena kami tidak aman dan nyaman dalam beraktivitas gara-gara konflik tersebut,” kata seorang ibu asal Desa Boya Baliase yang tidak mau disebutkan namanya saat ditemui media ini.

Dalam tuntutannya, puluhan ibu dari dua desa itu meminta Polda Sulteng untuk dapat menyelesaikan konflik antara Desa Binangga, Desa Baliase, dan Desa Boya Baliase yang sudah memakan korban jiwa dan harta benda.

Selain itu, mereka juga meminta Polda Sulteng untuk menciptakan rasa aman, khususnya menjelang dan ketika berlangsungnya Bulan Ramadan yang sudah di depan mata dan segera menangkap seluruh pihak-pihak yang ingin konflik ini terus menerus terjadi.

Ibu-ibu itu juga meminta Polda Sulteng dalam penanganannya agar tetap adil dan profesional, tidak berat sebelah serta mengedepankan cara-cara persuasif dan logis.

Usai menyampaikan orasinya, perwakilan ibu-ibu itu kemudian diterima oleh Wakapolda Sulteng Kombes Polisi Mohammad Aris Purnomo, Kabid Humas AKBP Hery Murwono, dan Wakil Direktur Intelkam AKBP Suliono.

Dari pertemuan tersebut perwakilan ibu-ibu menyampaikan kembali tuntutannya dengan meminta Polda Sulteng untuk turun langsung ke wilayah Kecamatan Maravola, khususnya perbatasan Binangga-Baliase dalam rangka memberikan rasa aman serta mendamaikan kedua desa yang bertikai.

Mengantisipasi perang antar Baliase dan Binangga menjelang Bulan Suci Ramadan, mereka meminta pihak kepolisian agar menempatkan personelnya di perbatasan kedua desa agar tidak terjadi pertikaian.

Warga Baliase dan Boya Baliase menginginkan perdamaian dan tidak menginginkan konflik yang berkepanjangan.

Wakapolda Aris Purnomo yang menanggapi hal itu mengaku siap menampung seluruh tuntutan warga untuk ditindaklanjuti.

Ia mengatakan, perihal pertikaian antara warga Baliase dan Binangga yang sudah menelan korban ini polisi sudah berupaya maksimal untuk menyelesaikan konflik tersebut.

Orang kedua di Polda Sulteng itu meminta kepada warga agar mudah menerima informasi sepihak dan yang tidak jelas kebenarannya.

Wakapolda juga sudah memerintahkan Direktorat Sabhara Polda Sulteng untuk turun langsung di lokasi untuk mengamankan kedua desa yang bertikai.

Aris Purnomo juga meminta peran warga untuk membantu kepolisian dengan cara memberikan informasi terkait nama-nama provokator serta pelaku pertikaian dari kedua desa, disertai video keberadaannya saat melakukan provokasi serta pertikaian.

Usai unjukrasa, puluhan ibu dari Desa Baliase dan Boya Baliase itu kemudian diantar pulang menggunakan bus Brimob Polda Sulteng. CAL

Komentar