SultengTerkini.Com, LUWUK– Sebuah ledakan terjadi di palka Kapal Motor (KM) Semoga Jaya 007 yang sedang berlabuh di Perairan Teluk Lalong Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah dan mengakibatkan salah satu Anak Buah Kapal (ABK) tewas di tempat, Jumat (4/5/2018) sekira pukul 08.15 Wita.
Korban tewas itu diketahui bernama Pujiono (53) yang merupakan elektrical kapal dan berasal dari Desa Karangan, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
Informasi dihimpun SultengTerkini.Com menyebutkan saat kejadian diketahui korban Pujiono sedang melakukan perbaikan di bagian palka kapal saat kapal tengah berlabuh.
Korban dijelaskan tengah memperbaiki baut yang rusak dengan menggunakan alat las. Apes, sewaktu ia menyalakan korek api untuk memberikan api ke alat las tiba-tiba terjadi ledakan hingga korban terpental tak sadarkan diri.
Melihat kejadian itu, Nakhoda KM Semoga Jaya 007 Edi Sunoto (66) dan sejumlah ABK lainnya langsung memberikan pertolongan dengan melarikan korban ke Rumah Sakit Umum Luwuk.
Sayang saat diperiksa, petugas medis menyatakan korban sudah tidak bernyawa. Pihak kepolisian yang hadir di lokasi kejadian langsung melakukan olah tempat kejadian perkara serta memintai keterangan nakhoda dan lima ABK lainnya.
Pihak kepolisian juga langsung menghubungi keluarga korban di Trenggalek dan pihak keluarga meminta agar jenazah korban dipulangkan ke daerah asalnya.
Keluarga korban juga meminta agar tidak dilakukan otopsi dengan membuat surat pernyataan.
Direktur Polair Polda Sulteng Kombes Polisi Toni Ariadi Effendi yang dikonfirmasi SultengTerkini.Com, Sabtu (5/5/2018) membenarkan kejadian tersebut.
“Iya, korban meninggal dunia bernama Pujiono (53) asal Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur,” kata orang pertama di Direktorat Polair Polda Sulteng itu.
Menurutnya, anggota Polair, Pos Pol KP3 bersama unit Inafis Polres Banggai, Syahbandar yang mendengar kejadian itu segera melakukan olah TKP di KM Semoga Jaya 007.
“Rencana pagi ini tim Subdit Gakkum Ditpolair berangkat ke TKP untuk memeriksa kasus tersebut,” tegas mantan Direktur Polair Polda Sulawesi Barat itu. STE/CAL
Komentar