SultengTerkini.Com, DONGGALA– Kurang lebih dua bulan proyek pembangunan jembatan di jalan poros nasional Palu-Sabang di Kecamatan Labuan, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah jadi terbengkalai tanpa kejelasan kapan dituntaskan.
PT Mitra Ayanga Nusantara sebagai pihak ketiga dinilai tidak profesional meninggalkan lokasi tanpa sebab yang jelas.
Akibatnya warga Kecamatan Labuan menjadi resah. Sebab, selain tidak jelas kapan penyelesaian proyek pembangunan juga merusak jalan alternatif yang dilalui kendaraan dengan beban jalan yang tidak sesuai.
Lekman, warga Desa Labuan Panimba mengaku dirinya tidak habis pikir apa kendalanya, sehingga pihak kontraktor tidak bisa menyelesaikan proyek tersebut.
“Jangan sampai warga habis kesabaran baru mereka bertindak,” katanya.
Sementara itu, ditemui di tempat terpisah, Muhammad Masykur, Anggota DPRD Sulteng mendesak kepada pihak PT Mitra Ayanga Nusantara untuk segera menyelesaikan tanggung jawab pekerjaannya.
Sebaiknya katanya, pihak kontraktor bertindak transparan kepada warga, apa kendala dan bagaimana solusi jangka pendek yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
“Sebab jangan sampai proyek ini dinilai gagal perencanaan. Alangkah jauh lebih baik jika bersikap terbuka. Apakah masalahnya diperencanaan, anggaran atau masalah teknis di lapangan,” kata Masykur kepada SultengTerkini.Com, Ahad (22/7/2018).
Seandainya kata Masykur, jika perencanaannya matang mestinya mereka siapkan jembatan darurat, apakah itu berupa rangka baja bekas atau jembatan kelapa seperti layaknya biasa digunakan.
Masykur juga mendesak Satker Jalan Nasional agar serius mengawal dan mengawasi pelaksana kerja pihak ketiga di lapangan. CAL
Komentar