Pabrik Pengolahan Benih di Parimo Mulai Dibangun

WhatsApp Image 2018-08-07 at 14.03.10
FOTO bersama usai peletakan batu pertama dimulainya pembangunan pabrik pengolahan benih di di Desa Baliara, Kecamatan Parigi Barat, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Selasa (7/8/2018). FOTO: JEFRIN

SultengTerkini.Com, PARIMO– Harapan petani di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah untuk segera memiliki pabrik pengolahan benih akhirnya terwujud.

Pabrik dengan nilai investasi sekitar Rp20 miliar yang dibangun PT Sang Hyang Seri itu resmi dimulakan pembangunannya ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Wakil Bupati (Wabup) Parimo Badrun Nggai, Magau Parigi, Kapolres AKBP Sirajuddin Ramly dan Direkrur Utama PT Sang Hyang Seri Ofan Sofan di Desa Baliara, Kecamatan Parigi Barat, Parimo, Selasa (7/8/2018).

Prosesi peletakan batu pertama pembangunan pabrik ini diawali dengan upacara adat oleh Magau dan Patanggota Parigi.

Upacara adat ini dilakukan untuk memohon kepada sang pencipta agar proses pembangunan pabrik itu berjalan lancar dan dijauhkan dari gangguan manusia maupun gangguan alam.

Wabup Badrun Nggai dalam sambutannya berharap, pembangunan pabrik pengolahan benih ini akan banyak membantu para petani yang selama ini kesulitan mengolah benih pangan, seperti padi, jagung dan kedelai.

“Jika selama ini petani kesulitan memperoleh benih pangan, insha Allah dengan hadirnya pabrik pengolahan benih ini para petani tidak harus jauh-jauh lagi mencari benih, cukup di pabrik ini saja,” kata Badrun Nggai.

Ia juga berharap masyarakat disekitar lokasi mendukung proses pembangunan pabrik tersebut. “Pabrik ini akan banyak menguntungkan para petani. Oleh karena itu saya minta masyarakat mendukung dan memperlancar proses pembangunannya,” katanya.

Pada kesempatan itu, Wabup Badrun menyampaikan terima kasih kepada PT Sang Hyang Seri sebagai salah satu perusahaan BUMN yang telah memilih Kabupaten Parimo sebagai lokasi pembangunan pabrik pengolahan benih di Indonesia.

Sementara itu, salah satu Wakil Direksi PT Sang Hyang Seri, Adi Kusmajaya mengatakan, pembangunan pabrik pengolahan benih itu diharapkan akan meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus menjaring tenaga kerja.

Jika pabrik itu beroperasi diharapkan dapat memproduksi benih sebanyak 2.500 ton per tahun. Benih tersebut nantinya membantu kebutuhan dalam negeri dan juga ekspor ke luar negeri, seperti Filipina dan Vietnam.

Menurutnya, di Indonesia tahun ini hanya ada empat  provinsi yang dipilih pemerintah pusat untuk dibangun pabrik pengolahan benih, yaitu Kalimantan Timur, Aceh, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah.

Pabrik ini nantinya merekrut para pekerja baru, khususnya warga setempat untuk bisa menjadi penangkar benih.

Mereka akan diberikan benih, diajari bagaimana cara mengolahnya. Setelah berhasil, benih itu dibeli kembali oleh PT Sang Hyang Seri dengan harga 5 persen diatas harga konsumsi.

Untuk memastikan pembangunan pabrik tersebut berjalan sesuai aturan, Pemerintah menerjunkan Tim Pengawalan, Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan langsung dari Kejaksaan Agung RI. */CAL

Komentar