SultengTerkini.Com, PALU– Sebuah warung sate Madura dan rumah milik AA (55) di Kecamatan Tawaeli, Kota Palu, Sulawesi Tengah rusak diamuk massa , Sabtu (11/8/2018) sekira pukul 23.00 Wita malam.
Akibatnya, tiga unit rumah milik AA mengalami rusak, kaca di seluruh bagian depan rumah pecah serta beberapa perabotan rumah juga ikut rusak terkena lemparan batu.
“Untuk kerugian materi belum bisa ditaksir,” kata Kapolres Palu AKBP Mujianto melalui Paur Subbag Humas Aipda I Kadek Aruna kepada sejumlah jurnalis di grup WhatsApp, Ahad (12/8/2018).
Ia mengatakan, pelemparan tersebut terjadi karena adanya isu yang beredar di masyarakat bahwa pemilik warung sate itu mengoplos bahan baku pembuatan sate dengan daging Biawak.
Berdasarkan info yang beredar, saat salah satu karyawan warung membuang sisa potongan olahan daging Biawak yang dibungkus dalam kantongan plastik putih ditemukan oleh PI (28).
Kemudian PI merasa curiga dan memeriksa isi kantongan tersebut diketahui isi kantongan berisi potongan daging dan tulang belulang Biawak.
Polisi yang mendapat laporan kejadian itu kemudian mendatangi dan mengamankan tempat kejadian perkara.
Pemilik warung makan dan sejumlah saksi kemudian diamankan polisi ke Mapolsek Palu Utara untuk dimintai keterangan lebih lanjut terkait isu tersebut.
Berdasarkan hasil interogasi dan beberapa keterangan saksi bahwa benar karyawan AA membuang bangkai Biawak.
Akan tetapi daging Biawak tersebut hanya untuk konsumsi pribadi oleh mereka, mengingat pemilik warung tersebut dalam hal ini istri AA mengidap penyakit Asma dan gatal-gatal.
“Jadi isu bahwa pemilik warung mencampur daging Biawak ke sate yang dijualnya tersebut dan telah beredar selama ini adalah tidak benar,” tegasnya.
Atas kejadian itu, Ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi terkait isu tersebut.
“Mari kita bersama-sama menciptakan situasi di wilayah Kota Palu ini agar selalu aman dan kondusif,” katanya. HAL
Komentar