Asosiasi Penangkar Benih Perkebunan Sulteng Siapkan 700 Ribu Benih Kakao

WhatsApp Image 2018-08-23 at 18.30.43
Darwis Amiruddin

SultengTerkini.Com, PALU– Ketua Asosiasi Penangkar Benih Perkebunan Sulawesi Tengah (Sulteng), Darwis Amiruddin mengatakan, saat ini organisasi yang dipimpinnya telah memiliki anggota sebanyak 40 penangkar tersebar di wilayahnya.

Pihaknya juga menyatakan siap mendistribusikan benih Kakao ke Kabupaten Poso dan Sigi.

“Kami telah menyiapkan sebanyak 400 ribu bibit Kakao untuk sambung pucuk lalu didistribusikan ke Kabupaten Poso dan Sigi,” katanya saat ditemui SultengTerkini.Com ditemui di Lapangan Desa Dondo, Kecamatan Tanambulava, Kabupaten Sigi, Kamis (23/8/2018).

Darwis mengatakan, pihaknya sejak 2017 telah menyiapkan bibit Kakao sebanyak 700 ribu pohon dalam rangka menjaga stok bilamana ada permintaan dari pemerintah namun ketersediaan bibit belum siap atau belum ada.

Tahun ini 2018 pihaknya mencoba melakukan penawaran pekerjaan sesuai prosedur yang ada pada Dinas Perkebunan Provinsi Sulteng.

Hasilnya, pihak dinas terkait ternyata telah menyediakan anggaran untuk pendistribusian bibit Kakao untuk wilayah Poso dan Sigi sebanyak 400 ribu pohon, dari kesiapan 700 ribu bibit Kakao.

“Kami membuat berita acara terkait data benih yang telah siap untuk dimasukkan kepada Dinas Perkebunan dan managemen dari penangkar benih perkebunan itu sendiri, sambil memperlihatkan kepada insan pers terkait pekerjaan yang akan kami salurkan. Sebab transparan itu sangat penting dalam melakukan pekerjaan supaya bisa saling menegur manakala ada kesalahan saat melakukan pekerjaan di lapangan,” kata Darwis.

Pihaknya kata Darwis, memulai kemitraan bersama pers agar ada transparan meskipun saat ini pekerjaan penangkaran benih Kakao masih sementara proses dan belum keluar dananya.

Namun pihaknya telah melakukan edukasi kepada masyarakat agar kelak bisa ditegur apabila ada kesalahan diperbuat melalui publikasi dari media cetak dan media online.

“Sebenarnya sambung pucuk bibit ini harus dari klasifikasi perusahaan yang telah bersertifikasi dan di Indonesia baru 17 perusahaan yang telah terdaftar, sehingga kami bekerjasama dengan salah satu perusahaan tersebut yakni PT Hasfarm Niaga Nusantara, bibit sambung pucuk kakao untuk mendatangkan bibit dari daerah Kendari, Sulawesi Tenggara, sehingga memang betul-betul sesuai spesifikasi yang sesuai diisyaratkan dari kementerian dalam Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2017,” tutur Darwis yang juga didampingi dari Jalil, petugas lapangan Dinas Perkebunan Provinsi Sulteng.

Sementara itu, Petugas Lapangan Dinas Perkebunan Provinsi Sulteng, Jalil menuturkan, pihak pemerintah di  Sulteng selama ini belum mengetahui jika ada penyedia bibit Kakao.

Sebab dalam plot anggaran kementerian itu, diharuskan mempunyai ketersediaan benih di daerah.

Paling tidak ada data yang diinput sebagai acuan dalam mengusulkan.

“Kami bersyukur telah ada organisasi di daerah ini yang bisa mewadahi, sehingga untuk tahun 2019 mendatang sudah ada data tentang ketersediaan benih di Sulteng. Biar bagaimana pun kami selalu memberikan peluang untuk orang daerah, yang penting dokumen yang diisyaratkan sesuai presedur,” pungkasnya. SAH

Komentar