Gubernur Sulteng Apresiasi Jumlah Hewan Kurban Tahun Ini Meningkat

WhatsApp Image 2018-08-23 at 14.58.21
GUBERNUR Sulawesi Tengah Longki Djanggola menyerahkan hewan kurban kepada panitia di acara penyembelihan hewan kurban di Lapangan Pogombo, Kamis (23/8/2018). FOTO: ISMAIL SALAHUDDIN

SultengTerkini.Com, PALU– Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Longki Djanggola mengapresiasi jajaran aparatur sipil negara di lingkungan pemerintah daerah atas partisipasinya dalam pelaksanaan Idul Adha 1439 Hijriah.

Pasalnya terdapat peningkatan jumlah hewan kurban yang dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Hal itu diungkapkan Gubernur Longki Djanggola di acara penyembelihan hewan kurban di Lapangan Pogombo, Kamis (23/8/2018).

Laporan Biro Kesosmas Sekretariat Provinsi menyebutkan, Hari Raya Kurban tahun ini terdapat 127 hewan kurban yang didistribusikan.

Dengan rincian 87 ekor sapi sumbangan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD), 12 ekor Sapi dan lima ekor Kambing sumbangan Setda, dan 28 ekor Sapi sumbangan Gubernur Longki.

Jumlah keseluruhannya 127 ekor Sapi dan Kambing. Ini meningkat dua kali lipat dari tahun lalu yang berjumlah 60 ekor hewan kurban.

“Saya selaku gubernur memberi apresiasi kegiatan ini (kurban). Sudah 13 kabupaten juga sudah dapat dan beberapa masjid juga mendapatkannya melalui kepala biro atas usul kita semua. Kedepan kurban harus dikoordinir lebih baik lagi, dengan pengamatan yang matang, mana saja masjid yang pantas berhak menerima sapi kurban. Bukan hanya karena kedekatan. Kalau itu bukan tulus itu, pamrih namanya,” imbaunya.

Hal tersebut disampaikannya agar pembagian bantuan hewan kurban dapat merata dan dapat dirasakan oleh masyarakat luas.

Ia juga memerintahkan kepada jajaran di bawahnya agar dapat mengatur dengan baik mengenai prosedur bantuan hewan kurban dan harus atas nama Pemerintah Provinsi, bukan atas nama OPD apalagi nama pribadi.

Di kesempatan tersebut, Gubernur menekankan agar semua dapat memaknai Hari Raya Idul Adha dengan hal positif seperti yang diceritakan dalam Al Quran, dimana di dalamnya mengajarkan bagaimana pengorbanan Nabi Ibrahim dan anaknya Nabi Ismail.

“Ini adalah bagian dari satu bentuk melatih kesabaran kita, ketabahan kita dan ketulusan kita. Memang kita tidak bisa mengikuti seperti Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail Alaihissalam dengan serta merta menyembelih anaknya. Sebagai manusia biasa mungkin kita belum mampu kesana keimanan dan ketakwaan kita. Tapi kita perlu belajar keikhlasan Nabi Ibrahim, karena sayangnya Allah SWT, maka Nabi Ismail diganti dengan hewan kurban,” tuturnya. */CAL

Komentar