Tari Modern dan Mayoret Anak Ramaikan One Day For Children di Palu

WhatsApp Image 2018-09-02 at 12.07.33
KEGIATAN One Day For Children di Taman Gor Jalan Mohamad Hatta, Kota Palu, Ahad (2/9/2018). FOTO: IDHAM

SultengTerkini.Com, PALU– Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Longki Djanggola yang diwakili oleh Asisten Administrasi Umum dan Organisasi, Mulyono mengatakan, keluarga memiliki peran penting dalam proses tumbuh kembang dan kesejahteraan anak.

Selain itu katanya, peran tersebut juga menjadi tanggung jawab negara, dalam hal ini pemerintah telah berusaha melakukan berbagai inisiatif yang bertujuan untuk memberdayakan keluarga miskin atau rentan dalam peningkatan pendapatan keluarga, penyediaan jaringan pengaman sosial yang fokus kepada penyandang masalah sosial.

Kesemuanya dilakukan untuk mendukung pendidikan dan akses terhadap kesehatan dan gizi serta sosial.

“Pihak pertama yang berkewajiban dalam memberikan perlindungan, pemeliharaan, dan kesejahteraan anak adalah orang tua (ortu) atau wali. Pada saat orang tua, wali, atau keluarga tidak mampu memenuhi tanggung jawabnya, maka negara berkewajiban memberikan perlindungan, pemeliharaan, dan kesejahteraan anak,” kata Mulyono saat membuka acara One Day For Children (ODFC) di Taman Gor Jalan Mohamad Hatta, Kota Palu, Ahad (2/9/2018).

Asisten Mulyono menambahkan, jika pada masa lampau terkait kebijakan kesejahteraan sosial anak hanya terpaku dan fokus di beberapa titik saja, seperti panti sosial anak atau panti asuhan, maka di masa sekarang kebijakan tersebut sudah lebih baik.

Pasalnya, perubahan fundamental telah dilaksanakan guna memperbaiki sistem dan kebijakan tersebut.

Mengingat, anak adalah bibit penerus generasi di masa yang akan datang, dan di pundak mereka pula negara ini pada akhirnya akan diemban.

Hal itu terbukti dengan dituangkannya kebijakan nasional tentang pemenuhan hak anak dalam RPJMN 2010-2014 serta Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 yang ditindaklanjuti secara lebih rinci oleh Keputusan Menteri Sosial Nomor 15 Tahun 2010.

Keputusan tersebut lahir di tengah mendesaknya kebutuhan anak yang cukup memprihatinkan.

Dari data Direktorat Pelayanan Anak pada tahun 2005 silam disebutkan, jumlah keseluruhan anak yang mendapat pelayanan sosial baru 1.186 juta anak. Secara presentase hanya 6,71 persen dari jumlah anak Indonesia. Kemudian 28 persen anak kurang gizi dan 8,8 persen anak Indonesia mengalami gizi buruk.

Kepala Dinas Sosial Sulteng Ridwan Mumu mengatakan, pada hari itu yang menjadi tamu kehormatan adalah anak.

Ia juga menginginkan agar masyarakat sadar akan hak anak, yaitu untuk hak untuk hidup, tumbuh dan berkembang seusai dengan usianya, juga mendapatkan perlindungan.

Untuk itu ia mengimbau kepada para orang tua dan juga orang di sekeliling agar dapat lebih peduli terhadap anak dengan memberikan kebutuhan sesuai dengan usia dan bakat anak.

“Hari ini One Day for Children untuk memberikan aktualisasi terhadap anak, dan hari ini anak didaulat sebagai tamu kehormatan. Semoga kita dapat mengutamakan hak anak di lingkup sosial dan keluarga dalam tumbuh kembang mereka. Dan yang tak kalah penting menumbuhkan kesadaran perlindungan dan pemenuhan hak anak. Anak Indonesia Anak Genius. Aku Anak Indonesia, Aku Bahagia dan Sejahtera,” kata mantan Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Sulteng itu.

ODFC diisi dengan penampilan tari modern dari anak-anak asuhan Dinas Kesehatan Provinsi bekerjasama dengan Dinas Sosial beberapa diantaranya juga menampilkan kebolehannya sebagai mayoret.

Anak-anak semakin bergembira ketika Kadis Sosial bersama Wakil Bupati Sigi Paulina dan jajaran direksi bank secara bersama menyanyikan lagu dan menari di atas panggung.

Wabup Paulina yang datang bersama 65 anak dari Palolo dan Sidondo merasa senang dengan penyelenggaraan acara ini.

Ia mengapresiasi sekaligus akan mengadopsi acara semacam ini di wilayahnya. Ruang terbuka hijau yang juga terdapat taman bermain khusus untuk anak akan ia usulkan kepada bupati, sehingga anak-anak di Kabupaten Sigi juga dapat menikmati dan bergembira seperti ini. */CAL

Komentar