SultengTerkini.Com, PARIMO– Bukannya meringankan beban warga yang sedang kesulitan akibat gempa, sejumlah pengecer Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah justru mengambil keuntungan dengan menaikkan harga diluar batas kewajaran.
Harga BBM jenis Premium dan Pertalite yang biasanya hanya dijual Rp10 ribu per botol atau per liter, tetapi oleh pengecer ini justru menjualnya hingga mencapai Rp50 ribu per botol atau per liter bahkan lebih.
Aksi mengambil keuntungan ditengah kesulitan ini segera direspon cepat oleh pihak kepolisian setempat.
Jajaran Polres Parimo dipimpin Kapolres AKBP Sirajuddin Ramly dengan berjalan kaki langsung melakukan razia, menyisir kios-kios yang menjual BBM harga dengan tinggi.
Mereka memeriksa satu per satu kios yang menjual Premiu atau bensin dan Pertalite dengan harga tinggi. Hasilnya, ratusan liter BBM berhasil diamankan petugas.
“Kami melakukan penindakan pada warga yang memanfaatkan situasi sulit saat bencana alam gempa bumi dan tsunami dengan menjual bensin atau pertalite dengan harga Rp50 ribu per liter. Aksi mereka ini sangat meresahkan masyarakat,” kata Kapolres Sirajuddin Ramly usai aksi penertiban, Jumat (5/10/2018).
Ia mengaku prihatin dan miris melihat masih ada warga yang memanfaatkan situasi sulit akibat gempa bumi yang menyebabkan krisis BBM dengan mencari keuntungan menjual bahan bakar kendaraan dengan harga fantastis hinggga mencapai Rp50 ribu per liter bahkan lebih.
“Disaat situasi sulit bukannya membantu malah cari untung selangit, makanya BBM-nya kita sita,” tegasnya.
Dalam operasi tersebut, polisi berhasil menyita sejumlah BBM jenis Premium dan Pertalite yang diisi dalam jeriken dan botol.
Selanjutnya barang bukti tersebut disita di Mapolres Parimo. Sementara pelakunya akan dipanggil selanjutnya guna dimintai keterangan dan diproses lebih lanjut.
Kegiatan penertiban ini akan dilakukan setiap saat guna memastikan warga dapat membeli BBM dengan harga sesuai yang ditetapkan pemerintah. */CAL
Komentar