SultengTerkini.Com, PALU– Sebanyak 12 anggota Polri yang bertugas di wilayah hukum Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa alias meninggal dunia.
Belasan anggota Polri itu ditemukan satu per satu setelah sebelumnya hilang saat gempa dan tsunami menghantam wilayah Kota Palu.
“Mereka di lokasi kejadian dan terbawa arus (tsunami),” kata Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Hery Murwono yang dikonfirmasi SultengTerkini.Com, Sabtu (6/10/2018).
Hery mengatakan, 12 anggota yang gugur saat bertugas tersebut akan diberikan kenaikan pangkat anumerta setingkat lebih tinggi.
Berikut nama 12 anggota Polri yang menjadi korban gempa dan tsunami di Palu:
- Kanit Sabhara Polsek Palu Selatan AKP Anumerta Hendrik
- Kanit Lantas Polsek Biromaru AKP Anumerta Royke Hertog
- Kassubbag Renmin Bidang TI Polda Sulteng AKP Anumerta Soeprayitno
- Kepala Seksi Pengawasan Polres Palu Iptu Anumerta Taufik Rongahala
- Anggota Satlantas Polres Palu Aipda Anumerta Bambang Supriyadi
- Banit Binmas Polsek Palu Aipda Anumerta Zainal Daud
- Banit Binmas Polsek Palu Barat Aipda Anumerta Abdullah Usman Saleh
- Anggota Satlantas Polres Palu Bripka Anumerta I Gusti Kadek Sukamiarta
- Anggota Sat Brimob Polda Sulteng Brigadir Anumerta Adri Fransiska.
- Bhabinkamtibmas Kalukubula Polsek Biromaru Bripka Anumerta Novriono
- Anggota Satuan Intelkam Polres Sigi Brigadir Anumerta I Kadek Dipayana
- Bhabinkamtibmas Lambarak Polsek Biromaru Aipda Anumerta David.
Sebagai bentuk rasa duka cita yang mendalam atas musibah tersebut, Polda Sulteng juga menaikkan bendera merah putih setengah tiang.
Salah satunya seperti yang tampak di Mapolda Sulteng baru di Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Tondo, bendera setengah tiang berkibar meski gedung dan rumah susun yang berada dalam satu lokasi itu sebagian besar kondisinya rusak parah akibat gempa tersebut.
Di halaman Mapolda Sulteng baru itu juga menjadi salah satu tempat posko pengungsian bagi para korban gempa dan tsunami di Palu. CAL
Komentar