SultengTerkini.Com, PALU– Lebih dari 1.500 orang meninggal dunia dan lebih dari 70.000 orang masih tinggal di pengungsian pasca gempa 7,4 magnitudo yang mengguncang Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Jumat, 28 September 2018.
Anak-anak menjadi salah satu pihak yang paling terkena dampak dari kejadian ini. Sebagian besar dari mereka tidak bisa sekolah dan hidup di pengungsian dengan fasilitas yang terbatas.
Melihat keadaan ini, sebagai yayasan kemanusiaan fokus anak, Wahana Visi Indonesia (WVI) melakukan respons tanggap darurat dengan mendirikan Ruang Sahabat Anak (RSA) dan membagikan perlengkapan anak, keluarga, dan perlengkapan sekolah bagi mereka yang terdampak gempa Sulteng.
Lebih dari 30 orang anak ikut terlibat dalam kegiatan bermain bersama di Desa Baiya, Kota Palu. Kegiatan RSA ini direncanakan dilakukan di 32 wilayah di Sulteng.
“Dengan adanya RSA, anak-anak dapat bermain dan merasa terhibur sejenak dari rasa ketakutan. Kami memberikan dampingan untuk kondisi psikis mereka. Anak-anak kami ajak bermain bersama dan mewarnai bersama,” ujar Nelly Sembiring, Staff Ahli Perlindungan Anak WVI kepada media ini, Senin (8/10/2018).
“Setelah gempa dan tsunami, anak saya masih takut untuk jalan menuju tepi teluk. Untuk itu, saya sangat senang ada kegiatan seperti ini bagi anak-anak. Kegiatan ini membuat anak-anak menjadi ceria dan tidak takut lagi,” ujar Awaludin, warga Desa Baiya, Palu Utara.
Selain kegiatan bermain dan mewarnai bersama, anak-anak juga diberikan edukasi mengenai apa yang harus dilakukan saat gempa terjadi.
“Saya sangat senang ada kegiatan ini. Saya bisa bermain dan mewarnai bersama. Saya juga belajar lagu tentang apa yang harus dilakukan saat gempa,” ujar Allisa, peserta kegiatan RSA.
Melihat kebutuhan yang ada di lapangan, WVI berencana melakukan respons tanggap darurat pertama selama enam bulan yang dimulai sejak 29 September 2018 dengan berfokus pada pendampingan psikososial anak melalui RSA, pembagian keperluan keluarga, anak dan keperluan sekolah seperti terpal, tikar, selimut, perlengkapan mandi, dan alat tulis sekolah, serta penyediaan fasilitas sanitasi dan air bersih. RUL
Komentar