Pemda Didesak Segera Maksimalkan Distribusi Logistik di Wilayah Terisolasi Sigi

WhatsApp Image 2018-10-08 at 21.20.17
BANGUNAN yang porak-poranda akibat gempa di Kabupaten Sigi. FOTO: IST

SultengTerkini.Com, PALU– Ketua Fraksi NasDem DPRD Sulawesi Tengah (Sulteng), Muhamad Masykur mendesak pemerintah daerah (pemda) agar segera memaksimalkan koordinasi jalur distribusi logistik di wilayah terisolasi seperti di Kulawi, Kulawi Selatan, Lindu dan Pipikoro, Kabupaten Sigi.

Pasalnya sejak akses menuju wilayah tersebut tertutup akibat bencana gempa, 28 September 2018 lalu, praktis wilayah ini sama sekali tidak dapat terjamah.

Selama 10 hari akses ke sana tertutup. Suplai bantuan hanya bisa melalui helikopter, itupun dalam jumlah terbatas dan terpusat di tempat tertentu.

“Setelah akses jalan darat sudah terbuka maka tidak bisa tidak pemerintah daerah mesti hadir di sana. Mengkoordinir dan mengatur pola distribusi logistik yang akan masuk ke sana,” katanya kepada media ini, Selasa (9/10/2018).

Menurut Masykur, hal tersebut tidak bisa diabaikan karena selama 10 hari ini masih banyak warga yang belum mendapatkan bantuan logistik. Jika pun ada hanya terbatas dan jumlah sangat minim.

Karena selama ini distribusi logistik yang disalurkan melalui helikopter belum merata dan hanya terpusat di ibu kota kecamatan.

Masykur berharap hal seperti ini tidak dianggap sepele.  Karena sampai hari ini pun masalah koordinasi dan manajemen penanganan pasca bencana masih menjadi masalah utama yang belum menggembirakan.

Belum tampak apa saja yang sudah dan akan diprogramkan di masa tanggap darurat ini.

“Buktinya, arus masuk bantuan dari luar berbondong-bondong masuk, lalu lalang truk bantuan logistik tidak henti-henti. Tapi anehnya masih banyak sekali warga di tenda pengungsian  belum tersentuh bantuan. Saat ini soal perut kenyang menjadi sesuatu yang amat langka bagi warga. Soal inilah yang wajib diatasi oleh negara melalui pemerintah daerah sebagai alat kelola negara. Kita tidak ingin mendengar cerita para pejabat negara membiarkan warganya kelaparan di tenda pengungsian,” jelas Masykur.

Olehnya, menurut Masykur, soal koordinasi dan manajemen penanganan tanggap darurat ini penting untuk segera dirapikan dan dikonsolidasikan, sehingga program tanggap darurat bisa berjalan dengan baik di lapangan. CAL

Komentar