SultengTerkini.Com, PALU– Hanya dalam waktu enam hari aparat TNI bersama Tim Relawan Kemanusiaan yang dibentuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parigi Moutong (Parimo) berhasil mendirikan 159 unit tenda bagi korban gempa di Kelurahan Petobo.
Di lokasi seluas lebih dari 10 hektar itu akan dibangun sebanyak 300 unit tenda bagi korban gempa Petobo. Saat ini sudah 159 tenda berhasil didirikan.
“Sesuai data yang kami peroleh dari TNI di lokasi ini ada 300 unit tenda yang akan didirikan untuk menampung 300 kepala keluarga yang mengungsi di Kelurahan Petobo. Mereka adalah warga yang sama sekali sudah tidak memiliki rumah karena rumahnya telah rusak berat akibat gempa,” ujar Kartika, salah satu pengurus PMI Kota Palu yang bertugas sebagai Koordinator Pelayanan Selter Kota Palu saat ditemui di lokasi pengungsian Petobo, Sabtu (20/10/2018).
Selain pihak Institut Teknologi Bandung (ITB), yang membantu TNI mendirikan tenda bagi korban gempa di lokasi itu baru Pemkab Parimo.
“Khusus di Balaroa, selama proses pembangunan tenda ini saya lihat baru Pemkab Parigi Moutong yang turun ikut membantu TNI. Ada juga pihak ITB, tapi mereka fokus membangun tenda serba guna,” kata Kartika.
Ia mengapresiasi langkah Pemkab Parimo yang tergabung dalam relawan kemanusiaan membantu TNI mendirikan tenda di lokasi pengungsian itu.
Mengingat tenda yang dibangun memiliki berat lebih dari 200 kg, sehingga membutuhkan tenaga ekstra untuk mengangkat dan mendirikanya.
“Saya anggap apa yang dilakukan Pemkab Parigi Moutong sangat baik untuk kemanusiaan. Semoga semakin banyak yang datang membantu TNI disini,” harapnya.
Tim Relawan Kemanusiaan Pemkab Parimo tergabung dalam beberapa tugas.
Ada yang khusus menyediakan makan bagi para pengungsi, ada yang membantu TNI membangun tenda pengungsi dan ada yang membersihkan puing bangunan.
Koordinator Relawan Kemanusiaan Pemkab Parimo khusus pembersihan puing dan pembangunan tenda, Ismet Ibrahim mengatakan, khusus pembersihan puing dan yang membantu TNI membangun tenda terdiri dari anggota Sat Pol PP, anggota Dinas Perhubungan dan anggota Tagana.
Setelah sepekan bertugas, tim ini akan bergantian melakukan tugas yang sama.
“Tim ini akan bertugas secara bergantian. Dijawalkan hari Ahad besok kami gantian lagi dengan tim lainnya juga untuk tugas yang sama,” kata Ismet.
Ismet berharap semakin banyak warga Parimo yang terpanggil untuk menjadi relawan di Palu maupun di Parigi untuk bersama sama membantu tugas kemanusiaan ini. CAL
Komentar