Tugas Berakhir di Sulteng, PRCPB Korps Marinir Ditarik ke Kesatuan

WhatsApp Image 2018-11-01 at 21.34.14
PASUKAN Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana Korps Marinir ditarik kembali ke basis setelah sekian lama bahu membahu bersama relawan lainnya menangani bencana di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala. FOTO: IST

SultengTerkini.Com, PALU– Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) Korps Marinir ditarik kembali ke basis setelah sekian lama bahu membahu bersama relawan lainnya menangani bencana di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala.

Berkekuatan 656 orang personel terdiri dari satuan Pasmar 1 dari Jakarta dan Pasmar 2 dari Surabaya, pasukan ini bertugas di Palu sehari pascagempa, yaitu 29 September hingga masa tanggap darurat kedua selesai, dilanjutkan masa transisi darurat menuju ke pemulihan, hingga 1 November 2018 ini.

Wilayah tanggung jawab yang diberikan Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) kepada pasukan elit TNI AL ini meliputi sektor Donggala bagian timur.

Komandan PRCPB Korps Marinir, Kolonel Marinir Arinto Beni Sarana yang selama ini memimpin pasukan marinir memberikan bantuan kemanusiaan di Palu dan Donggala kepada awak media mengatakan, sektor penugasan jajaran pasukan marinir, mulai dari perbatasan Palu sampai Balaesang Tanjung dan Balaesang Darat kurang lebih sepanjang 120 kilometer.

Menurut Kolonel Marinir Beni yang di kesatuannya menjabat sebagai Danmen Banpur 2 Pasmar 2 Korps Marinir TNI AL, kegiatan yang dilaksanakan satuan Marinir ini antara lain pertama datang melaksanakan penyelamatan dan evakuasi korban gempa bumi dan tsunami.

Kemudian memberikan bantuan medis, bantuan dukungan logistik, membantu mendirikan tenda-tenda pengungsi dan mendata korban bencana, terutama di daerah Donggala.

Pasukan Marinir seluruhnya akan ditarik dan digantikan oleh pasukan kewilayahan yaitu Koramil-Koramil Jajaran Korem 132/Tadulako.

“Selanjutnya kami akan kembali ke basis untuk melaksanakan tugas yang akan datang,” katanya dalam keterangan tertulisnya kepada SultengTerkini.Com, Kamis (1/1/2018) malam.

Dalam pengantaran terdapat puluhan warga, salah satu yang berhasil diwawancarai adalah Wiwin.

Warga Desa Lende yang sengaja datang bersama beberapa tetangganya ikut mengantar di Pelabuhan Pantoloan, menyampaikan terima kasih atas bantuan dari anggota Marinir yang membantu di kampungnya.

Mereka merasa bersedih atas kepulangan anggota Marinir yang selama ini menjadi tumpuan masyarakat.

Pada kesempatan pemberangkatan Satgas Marinir ini, Panglima Komando Tugas Gabungan Paduan (Pangkogasgabpad), Mayjen TNI Tri Soewandono mengapresiasi pelaksanaan tugas Korps Marinir yang sangat baik.

Dirinya mendengar dan melihat langsung selama melaksanakan tugas, kinerja dari korps Marinir dalam membantu penanganan bencana di Palu, Sigi dan Donggala sangat luar biasa.

“Atas nama Panglima TNI, saya mengucapkan terima kasih atas kinerja yang sudah ditunjukkan. Perintah Bapak Presiden, TNI agar membantu masyarakat pada masa tanggap darurat, sekarang kita sudah masuk masa transisi, sehingga kegiatan yang selama ini dikoordinir TNI mulai diserahkan kepada Pemda,” katanya.

Dirinya bangga dan merasa terbantu dengan adanya rekan dari korps Marinir. Saat kembali, semua hal terkait bantuan kemanusiaan yang dikerjakan telah tertata dan terdata dengan baik, khususnya di wilayah Donggala bagian Timur, sehingga masalah di tempat-tempat pengungsian akan mudah ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah.

Pada pagi harinya, Pangkogasgabpad juga telah mengembalikan pasukan 1 SSK dari Yonif 713/ST yang diacarakan di Makorem 132/Tadulako.

Pasukan ini akan kembali ke induk pasukannya di Gorontalo. Rencana secara bertahap, pasukan perkuatan TNI di Palu, Sigi dan Donggala akan ditarik seiring dengan kondisi Sulteng yang semakin membaik dan masa tanggap darurat sudah selesai.

Selanjutnya TNI akan memaksimalkan peran komando kewilayahan Korem 132/Tadulako dalam membantu Pemda melanjutkan pemulihan pasca bencana. CAL

Komentar