Ratusan Pasukan Raider di Sulteng Kembali ke Kesatuan

WhatsApp Image 2018-11-03 at 17.37.47
RATUSAN pasukan Yonif Raider 600/Modang dari Kodam VI/Mulawarman dan Yonif Raider 700/WYC Kodam XIV/Hasanuddin ditarik dari Sulawesi Tengah dan kembali ke pangkalannya di Balikpapan, Kalimantan Timur dan Makassar, Sulawesi Selatan. FOTO: HMS

SultengTerkini.Com, PALU– Yonif Raider 600/Modang dari Kodam VI/Mulawarman dan Yonif Raider 700/WYC Kodam XIV/Hasanuddin kembali ke pangkalannya di Balikpapan, Kalimantan Timur dan Makassar, Sulawesi Selatan setelah kurang lebih sebulan membantu penanganan pasca bencana alam di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah.

Pasukan dari Yonif Raider 600/Modang akan kembali ke Balikpapan dengan Pesawat Hercules TNI AU secara berangsur.

Sabtu (3/11/2018) hari ini telah kembali 1 SSK dipimpin Kapten Inf Ariza, sedangkan SSK lainnya akan kembali besok atau lusa sesuai kedatangan dan kemampuan sarana angkut udara.

Pasukan Modang dari Kalimantan Timur selama membantu penanganan pascagempa bumi, tsunami dan likuefaksi berada di sektor Palu, terutama menjaga keamanan dan ketertiban distribusi bantuan, BBM dan aktivitas perekonomian, sebagaimana yang disampaikan oleh Danyonif R-600, Mayor Inf Ronald Wahyudi setelah upacara pemberangkatan di Bandara Mutiara SIS Aljufri, Palu.

Dalam kesempatan itu, Pangkogasgab menyampaikan ucapan terima kasih.

“Secara umum tugas Yonif R-600 dilaksanakan dengan baik, berkat kerjasama dengan semua komponen bangsa, kementerian, relawan, pemda dan masyarakat, pemulihan kondisi Palu, Sigi dan Donggala dapat berjalan dengan cepat, karenanya atas nama Kogasgabpad mengucapkan terima kasih dan salam buat keluarga,” katanya dalam keterangan tertulisnya kepada media ini, Sabtu (3/11/2018).

Setelah mengantar Yonif Raider 600/Modang, Pangkogasgab kembali mengantar satuan tempur Yonif Raider 700/WYC di halaman kantor Bupati Donggala. Pangkogasgab menjelaskan, pasukan ini didatangkan dari Makassar dengan mempertimbangkan kondisi masyarakat saat itu banyak yang belum tertolong, banyak yang trauma, BBM tidak ada, listrik dan alat komunikasi mati, sehingga perlu mendatangkan pasukan yang memiliki kecepatan memberikan bantuan.

Bantuan kemanusiaan yang diberikan antara lain bantuan evakuasi, kesehatan, termasuk memberikan bantuan distribusi logistik, seperti yang dilakukan Yonif R-700/WYC yakni menurunkan secara cepat logistik dari pesawat, menata dan mendistribusikan, sehingga aktivitas bandara tidak terganggu dengan banyaknya bantuan dari pesawat.

Pangkogasgab juga mengapresiasi tugas apapun yang dilaksanakan dapat dilaksanakan dengan baik. Bukan hanya tugas pertempuran saja, bukan operasi raider saja, namun operasi bantuan kemanusiaan juga dapat dilakukan dengan baik.

Pangkogasgab juga mengapresiasi kementerian yang dapat menangani kondisi pasca bencana secara cepat seperti PLN, masalah kelangkaan BBM dan kementerian lainnya yang bekerja keras bahu membahu memulihkan kondisi Sulteng pasca bencana, sehingga selama dua minggu kondisi mulai membaik.

Termasuk satuan perbekalan dan angkutan dari Kodam XIV/Hasanuddin yang dengan tidak henti-hentinya kendaraan Bekang bergerak mengangkut dan mendistribusikan bantuan yang sangat dibutuhkan masyarakat.

Yonif Raider 700/WYC akan kembali ke Makassar dengan kekuatan 1 Batalyon dipimpin Letkol Inf Utju.

Sementara itu, Iqbal, warga Kelurahan Gunung Bale Donggala yang berhasil ditemui menyampaikan terima kasih kepada TNI yang selama ini telah membantu masyarakat setempat.

Di tempat terpisah Damin, Kabag Umum dan Tata Usaha Sekretariat Kabupaten Donggala juga menyampaikan ucapan terima kasih karena banyak terbantu oleh anggota TNI.

Pengembalian pasukan TNI ini seperti yang disampaikan Menko Polhukam pada kunjunganya ke Palu pada Jumat (26/10/2018) bahwa dengan berakhirnya masa tanggap darurat, kondisi Palu, Sigi dan Donggala saat ini sudah mulai pulih, sehingga personel TNI secara berangsung-angsur akan ditarik.

Pasukan TNI dikerahkan secara cepat karena saat itu sangat dibutuhkan untuk pengamanan dari penjarahan serta penyelamatan dan pencarian korban serta evakuasi. Pekerjaan tersebut saat ini sudah tidak ada lagi. CAL

Komentar