SultengTerkini.Com, PARIMO– Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke 14 Tingkat Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) resmi ditutup oleh Sekretaris Kabupaten (Sekkab) setempat Ardi di kompleks pesantren Nurul Amanah Desa Dolago Padang, Kecamatan Parigi Selatan, Senin (26/11/2018) malam.
Kafilah Kecamatan Parigi Selatan berhasil keluar sebagai juara umum satu setelah meraih nilai tertinggi 85 poin.
Kemudian disusul Kecamatan Tinombo sebagai juara umum dua dengan raihan 59 poin, serta kafilah Kecamatan Parigi meraih juara umum tiga dengan raihan 39 poin.
MTQ yang berlangsung pada 19-27 November diikuti 920 orang dari 23 Kecamatan di Kabupaten Parigi Moutong.
Dalam MTQ itu Sekkab Ardi menyerahkan piala bergilir kepada Camat Parigi Selatan Mohsen. Piala bergilir tersebut akan diperebutkan kembali pada tahun 2019 mendatang pada MTQ yang diselenggarakan di Kecamatan Ongka Malino.
Bupati dalam sambutannya yang dibacakan Sekkab Ardi menyampaikan terima kasih kepada seluruh kafilah yang berperan penuh dalam penyelenggaraan MTQ ini karena selama penyelenggaraan MTQ, suasana kondusif, damai, religius serta bebas konflik terus terjaga.
“Alhamdulillah selama MTQ berlangsung suasananya sangat kondusif. Semua ini karena kerjasama masyarakat dan pemerintah terjalin dengan baik,” ujarnya.
Ardi berharap kepada peserta yang meraih juara dalam MTQ ini untuk terus belajar dan berlatih lebih giat lagi, sehingga dapat mewakili Kabupaten Parimo di tingkat provinsi hingga sampai ke tingkat nasional.
“Kepada pemenang lomba pada MTQ ini agar jangan berpuas diri, terus asa kemampuan kalian agar menjadi lebih baik lagi dan dapat mempertahankan juara yang telah kita raih pada MTQ tingkat provinsi,” harapnya.
Bagi yang belum berhasil meraih juara, Sekkab meminta untuk tidak kecewa, tetapi teruslah berlatih sehingga bisa meraih hasil gemilan di MTQ berikutnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Parimo Muslimin mengungkapkan, Kementarian Agama telah melaksanakan peluncuran program di madrasah dengan nama Madrasah Tahfizul Quran.
“Pelaksanaannya sangat sederhana yakni dengan memanfaatkan waktu 10-15 menit saja sebelum pelajaran dimulai. Semua guru di depan kelas dengan menuntun siswa siswinya untuk menghafalkan ayat Al Quran dari surah yang pendek lalu diulang setiap hari,” ungkapnya.
“Melalui program itu diharapkan kelak anak-anak kita ini keluar dari madrasah, mereka sudah memiliki hafalan menimal satu juz amma,” ujarnya menambahkan. CAL
Komentar