SultengTerkini.Com, KOTA BATU– Celebest FC akhirnya mencatatkan namanya sebagai salah satu tim yang melaju ke babak 8 besar Liga 3 Indonesia 2018.
Tanduk Anoa lolos ke fase selanjutnya setelah menumbangkan tim asal Nusa Tenggara Timur (NTT) PSN Ngada dengan skor 1-0 di Stadion Brantas Kota Batu Jawa Timur, Ahad, 9 Desember 2018.
Dengan kemenangan ini klub milik gitaris Slank, Abdee Negara ini tinggal selangkah lagi akan kembali menghirup kasta kedua Liga 2 Indonesia.
Sesuai regulasi, dari delapan klub yang bertarung di babak 8 besar, ada enam klub yang promosi ke Liga 2. Pada babak 8 besar, akan dibagi menjadi dua grup dimana setiap grup diisi empat tim. Setiap grup posisi 1, 2 dan 3 otomatis akan promosi.
Kemenangan Celebest FC atas PSN Ngada bukan tanpa perjuangan. Tim dari NTT ini masih menahan imbang 0-0 di babak pertama. Meski sempat diguyur hujan, perjuangan Tanduk Anoa tidak pupus.
Berbagai ujicoba serangan terus dilancarkan anak asuh Liestiadi ini. Tendangan bebas Rezam Baskoro di menit 75 babak kedua menggetarkan jala PSN Ngada. Skor 1-0 bertahan hingga peluit panjang ditiup wasit.
Di babak kedua pertandingan berlangsung keras. Beberapa pemain Celebest FC terpaksa ditandu keluar lapangan akibat berbenturan keras dengan pemain lawan.
Buntutnya, pemain depan Celebest FC Hamzah harus ditandu akibat mendapat pukulan dari pemain PSN Ngada.
Bahkan, ofisial dan pelatih PSN Ngada ikut memukul Hamzah yang sedang ditandu karena mereka anggap mengulur waktu.
“Pelatih Ngada bahkan injak wajah saya dengan sepatu,” kata Hamzah usai pertandingan.
Keributan berlanjut saat wasit meniupkan peluit tanda pertandingan berakhir. Sejumlah official, pemain dan suporter PSN Ngada mengejar wasit. Bahkan beberapa suporter berbaju orange menendang wasit yang dikawal aparat.
Tidak sampai disitu, sejumlah ofisial, pemain dan suporter Ngada mengeroyok pemain Celebest FC M Aqram yang akan masuk ke ruang ganti.
Akibatnya beberapa pemain luka-luka. Aqram sendiri mengalami lebam di wajah akibat dikeroyok.
“Kami menyesalkan aksi kekerasan yang dialami pemain kami seharusnya tidak ada lagi aksi pemukulan apalagi pengeroyokan apalagi melibatkan ofisial dan pelatih,” kata Ahmadi Buraera, Manajer Celebest FC. CAL
Komentar