SultengTerkini.Com, PALU– Selama Desember 2018 Kota Palu mengalami inflasi sebesar 1,10 persen dengan laju inflasi 6,46 persen dan inflasi Y-O-Y sebesar 6,46 persen.
Hal itu dikemukakan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah Faizal Anwar didampingi Kepala Bidang Statistik Distribusi GA Nasser di kantornya, Rabu (2/1/2019).
Kepada sejumlah jurnalis, Faizal mengatakan, inflasi 1,10 persen ini mengalami penurunan selama kurun waktu tiga tahun sebelumnya.
Namun laju Inflasi kumulatif tahun kalender Y-O-Y sebesar 6,46 persen dianggap paling tinggi selama kurun waktu lima tahun.
Hal itu dipicu karena dampak yang ditimbulkan akibat gempa yang melanda wilayah Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Donggala pada 28 September 2018.
“Bulan Desember memang jadi momok, sebab bulan tersebut biasanya paling banyak momen seperti liburan menjelang tahun baru dan kegiatan akhir tahun, sekolah libur dan masih banyak lagi penyebab lainnya,” tutur orang pertama di BPS Sulteng itu.
Inflasi pada Desember 1,10 persen itu juga dipicu oleh trans pembelian tiket pesawat atau tarif angkutan udara.
Pemicu lainnya tingginya harga ikan ekor kuning dan cakalang disusul telur ayam dan bahan bangunan.
Ia menuturkan 1,10 persen disumbang dari kenaikan indeks harga terjadi pada kelompok bahan makanan (2,67 persen), transportasi, komunikasi dan jasa keuangan (1,76 persen), kesehatan (0,83 persen), perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar (0,75 persen), makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau (0,26 persen), serta pendidikan, rekreasi dan olahraga (0,16 persen).
“Sedangkan satu-satunya penurunan indeks harga terjadi pada kelompok sandang (0,60 persen),” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Sulteng, GA Nasser menambahkan, dari 82 kota pantauan IHK nasional, sebanyak 80 kota mengalami inflasi dan dua kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Kupang sebesar 2,09 persen dan terendah di Kota Banda Aceh sebesar 0,02 persen.
Sementara deflasi hanya terjadi di dua kota yakni Kota Sorong dan Kendari masing-masing sebesar 0,15 persen dan 0,09 persen.
Kota Palu menempati peringkat ke 11 inflasi tertinggi nasional dan ke 5 di kawasan Sulampua. SAH
Komentar