SultengTerkini.Com, SIGI– Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) diwakili Sekretaris Provinsi (Sekprov) Hidayat Lamakarate, Wakil Bupati Donggala Paulina, Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Cilegon, Jawa Barat Edy Ariadi, Direktur SDM PT Krakatau Posco A Sokko Setiabudi dan pejabat terkait lainnya menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan kembali SDN 2 Sigi-Biromaru di halaman sekolah setempat, Rabu (30/1/2019).
Plt Walikota Cilegon Edi Ariadi dalam sambutannya menyampaikan keprihatinannya atas bencana yang terjadi di Sulteng.
Untuk itu, pemerintah, masyarakat dan kalangan industri serta Palang Merah Indonesia (PMI) Cilegon mengumpulkan donasi untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana.
SDN 2 Kabupaten Sigi-Biromaru merupakan salah satu sekolah mendapat perhatian serius pemerintah dan PMI Cilegon.
Hal itu ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan kembali sekolah yang menelan anggaran Rp 1.603.000.000.
Pengerjaannya ditargetkan selama tiga bulan atau sebelum Ramadhan sudah rampung.
Selain SDN 2 Sigi-Biromaru, pemerintah Cilegon juga akan membangun musala di Layanan Indah, Gedung pendidikan anak usia dini serta bantuan perahu untuk nelayan Tawaeli.
Salah satu donatur yang memberikan bantuan yakni PT Krakatau Posco Cilegon dengan donasi Rp 1,5 miliar.
Sekprov yang juga Ketua PMI Sulteng Hidayat Lamakarate dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas bantuan yang diberikan Walikota Cilegon.
Ia menyampaikan kesyukurannya atas nikmat kekuatan dan kesehatan, sehingga berkesempatan melakukan peletakan batu pertama pembangunan SD Negeri 2 Kabupaten Sigi-Biromaru.
“Pertama-tama atas nama pemerintah provinsi saya menyampaikan salam hormat dan salam hangat dari bapak gubernur. Beliau menyampaikan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Kota Cilegon dan seluruh pihak yang telah berpartisipasi membantu untuk membangun sekolah SD Negeri 2 Sigi,” sebutnya.
Ia mengatakan, peristiwa gempa bumi, tsunami dan likuefaksi 28 September 2018 lalu menghancurkan sejumlah daerah di wilayahnya, termasuk Kabupaten Sigi yang tingkat kerusakannya besar.
Sekprov menjelaskan, empat daerah di Sulteng terkena dampak gempa bumi, tsunami dan likuefaksi yakni Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala serta Parigi Moutong.
Pada awalnya yang dikenal hanya Kota Palu, Sigi, dan Donggala, akan tetapi mulai kemarin sudah berganti nama menjadi Palu, Donggala, Sigi, dan Parigi Moutong karena berdasarkan data korban meninggal di Kabupaten Parimo akibat gempa, tsunami dan likuefaksi sebanyak 15 orang dan 2.000 rumah warga mengalami kerusakan.
Sekprov juga menyampaikan penghargaan karena begitu banyaknya orang datang memberikan bantuan guna memperbaiki kerusakan kerusakan yang terjadi akibat musibah itu.
“Kalau dulu bangunan sekolah ini kelihatan sudah tua, Alhamdulillah hari ini kita bersyukur kepada Allah karena pemerintah Cilegon bersama-sama PT Krakatau Posco dan PMI berpartisipasi bersama-sama pemerintah membangun sekolah, dan hari ini ditandai dengan peletakan batu pertama yang rencananya tuntas tiga bulan kedepan,” jelas Hidayat Lamakarate. CAL
Komentar