76 Tahun Hilang, Kapal Induk AS Era PD II Ditemukan di Dasar Pasifik

2d506821-06fc-458d-8239-846d625db301_169
BANGKAI USS Hornet dipantau dari dalam ruang kontrol di kapal R/V Petrel (R/V Petrel via CNN)

SultengTerkini.Com, WASHINGTON DC– Bangkai kapal induk Amerika Serikat (AS) era Perang Dunia (PD) II bernama USS Hornet ditemukan di dasar Samudra Pasifik Selatan. Kapal induk itu sempat menghilang selama 76 tahun setelah karam terkena gempuran militer Jepang di Kepulauan Santa Cruz tahun 1942 silam.
Seperti dilansir CNN, Rabu (13/2/2019), semasa PD II, USS Hornet membawa 2.200 personel militer AS. Sedikitnya 140 personel tewas saat kapal induk itu karam pada 26 Oktober 1942. Sejak saat itu bangkai USS Hornet belum pernah ditemukan.

Hingga akhirnya pada bulan Januari lalu, sebuah kapal riset bernama R/V Petrel menemukan bangkai USS Hornet di kedalaman lebih dari 17 ribu kaki atau setara 5.181 meter di bawah permukaan Samudra Pasifik Selatan, dekat Kepulauan Solomon.

Bangkai USS Hornet ditemukan bersemayam di dasar lautan yang gelap selama lebih dari 76 tahun terakhir.

Temuan ini diumumkan pada Selasa (12/2) waktu setempat oleh Vulcan Inc, perusahaan pemilik kapal R/V Petrel. Perusahaan itu diketahui didirikan oleh mendiang salah satu pendiri Microsof, Paul Allen.
Untuk bisa menemukan lokasi bangkai USS Hornet, tim ekspedisi kapal R/V Petrel menggunakan data dari arsip-arsip milik sembilan kapal perang AS lainnya yang melaporkan penampakan USS Hornet beberapa hari sebelum kapal itu karam. Tim menggunakan metode pencarian grid (jala-jala) dengan memfokuskan pada lokasi terakhir USS Hornet yang diketahui.

Kapal R/V Petrel membawa serta dua kendaraan robotik yang dikerahkan dalam misi ini. Kendaraan robotik itu bisa menyelam hingga kedalaman nyaris 5 ribu meter. Salah satu kendaraan robotik itu berhasil menemukan lokasi USS Hornet dalam penyelaman pertamanya.

Kesuksesan R/V Petrel menemukan bangkai USS Hornet menambah daftar panjang rekam jejak kapal ekspedisi ini. Beberapa tahun terakhir, R/V Petrel berhasil menemukan bangkai-bangkai kapal era PD II, yang terdiri atas kapal-kapal perang dari AS, Inggris, Italia dan Jepang.

Bulan Maret tahun lalu, R/V Petrel menemukan satu kapal induk AS era perang lainnya, USS Lexington.

Robert Kraft yang memimpin operasi bawah laut untuk Vulcan Inc, menyebut USS Hornet masuk daftar bangkai kapal yang harus dicari karena ‘posisinya dalam sejarah sebagai kapal induk yang menyaksikan banyak momen penting dalam pertempuran laut’.

USS Hornet terkenal atas Doolittle Raid atau Tokyo Raid, serangan udara terhadap Tokyo dan wilayah Jepang lainnya pada April 1942. Kapal induk yang membawa pesawat-pesawat tempur AS itu muncul empat bulan usai Pearl Harbor diserang, saat daratan utama Jepang rapuh terhadap serangan AS.

Dua bulan kemudian USS Hornet memainkan peran penting dalam Battle of Midway di Samudra Pasifik Utara, dengan menenggelamkan empat kapal induk Jepang.

Kesuksesan USS Hornet itu mengubah posisi dalam pertempuran di Pasifik saat itu. Meskipun banyak mendapat tanda jasa, USS Hornet cukup singkat mengabdi di lautan.

Kapal induk itu digempur oleh pesawat pengebom dan pesawat torpedo Jepang dalam pertempuran di Kepulauan Santa Cruz.

USS Hornet karam dan Jepang memenangkan pertempuran. Namun dampaknya fatal bagi Jepang, yang separuh pesawat tempurnya ditembak jatuh sistem pertahanan antipesawat milik AS yang canggih. Akibatnya, kapal induk Jepang tidak terlibat pertempuran lainnya sekitar dua tahun kemudian.

(sumber: detik.com)

Komentar