SultengTerkini.Com, TINOMBO– Bupati Parigi Moutong (Parimo), Samsurizal Tombolotutu menyoroti data perikanan tangkap dan nelayan di wilayah kerjanya yang menurutnya setiap tahun tidak pernah mengalami peningkatan, bahkan cenderung tidak akurat.
Ia menyesalkan, data perikanan tangkap dan nelayan yang disajikan Dinas Kelautan dan Perikanan Parimo sebelum masa kepemimpinan Efendi Batjo sebagai kepala dinas (kadis) dinilai selalu menggunakan data lama.
Akibat data yang tidak update dan tidak akurat menyebabkan jumlah masyarakat miskin di Kabupaten Parigi Moutong, khususnya nelayan tidak pernah mengalami perubahan.
“Data jumlah nelayan, jumlah hasil tangkap dan penyebaran bantuan kepada masyarakat nelayan setiap tahun menggunakan data lama atau copy paste. Akibatnya tidak terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan,” sorot Bupati Samsurizal ketika membuka kegiatan Bimbingan Teknis (bimtek) Petugas Pengumpul Data Statistik Perikanan Tangkap di Kantor Perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan, Tinombo, Kamis (4/4/2019).
Saat ini katanya, masih ada masyarakat yang bukan bekerja sebagai nelayan, tetapi menghuni perumahan nelayan.
Selain itu, bantuan dari pemerintah pusat diberikan kepada orang yang sama setiap tahunnya.
“Nama kelompoknya diganti, tetapi nama orangnya sama. Kasihan dengan nelayan yang lain yang belum mendapat bantuan. Begitupun halnya dengan perumahan nelayan, orangnya berkebun, tetapi tinggal di perumahan nelayan. Tolong petugas perikanan untuk menertibkan hal ini,” tegasnya.
Bupati juga mengungkapkan, hasil tangkap kelompok nelayan belum dikelola dengan efektif.
“Kesejahteraan para nelayan saat ini hanya terletak kepada perorangan yang telah sukses, tetapi tidak terjadi terhadap para kelompok nelayan. Petugas penyuluh harus cari tahu apa penyebabnya,” pinta bupati.
Pada kesempatan itu, bupati menyatakan akan memberikan reward kepada penyuluh dan kelompok nelayan yang berhasil meningkatkan hasil tangkapnya, dengan memberangkatkan mereka studi banding ke luar daerah.
“Tinggal pilih ke pulau Jawa atau Makassar. Tahun depan akan saya rangking, bagi kelompok nelayan yang terbaik akan saya berikan reward studi banding. Begitupun halnya dengan para penyuluh,” kata Bupati Samsurizal.
Bupati berharap, melalui kegiatan bimtek bagi petugas pengumpul data statistik perikanan tangkap itu, para peserta dapat meningkatkan cara kerjanya menjadi lebih profesional.
Sementata itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Parimo, Efendi Batjo mengatakan, bimtek petugas pengumpul data statistik perikanan bertujuan mendapatkan data yang ril jumlah nelayan dan data hasil tangkap nelayan yang akurat.
Terkait pembagian kartu nelayan, Efendi menyebutkan, kartu yang dibagikan kepada nelayan itu berjumlah 8.736.
Kartu itu akan diberikan kepada para nelayan di Kabupaten Parigi Moutong yang telah terdata.
Menurutnya, kartu nelayan berfungsi sebagai kartu identitas bagi penerima bantuan.
“Bantuan akan diberikan kepada para nelayan yang mempunyai kartu nelayan. Ini merupakan salah satu cara agar bantuan yang diberikan tepat sasaran,” tutur mantan Kadis Lingkungan Hidup Kabupaten Parigi Moutong itu.
Efendi berharap kedepan program yang digulirkan oleh organisasi perangkat daerah dipimpinnya dapat meningkatkan taraf hidup nelayan lebih sejahtera.
“Oleh karena itu, melalui kegiatan ini kami bermaksud mendata kembali para nelayan termasuk hasil tangkapannya. Melalui data akurat, bantuan yang diberikan juga merata dan bisa menyejahterakan para nelayan,” harapnya. CAL
Komentar