BPBD Tetapkan Kota Palu Siaga Banjir

photo6213023961986476234
KONDISI beberapa rumah yang terendam banjir di sekitar jembatan III Kota Palu, Sulawesi Tengah, Senin (29/4/2019). FOTO: MOHAMMAD

SultengTerkini.Com, PALU– Intensitas hujan yang mengguyur Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah menyebabkan beberapa wilayah di Kota Palu terkena dampak banjir yang membuat debit air sungai Palu meluap.

Luapan air sungai Palu menggenangi beberapa rumah di pinggiran kawasan tersebut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu, Presley Tampubolon menetapkan Kota Palu dalam status siaga banjir.

“Kota Palu berpotensi banjir,” katanya, Senin (29/4/2019).

Akibat luapan sungai Palu, 150 rumah di Kelurahan Baru, Kecamatan Palu Barat tergenang air dengan ketinggian betis orang dewasa. Bahkan, ketinggian air di kelurahan itu berpotensi bisa lebih dari itu.

Saat memantau kondisi di sekitar jembatan III, Presley mengimbau warga setempat untuk mengungusi ke tempat ketinggian atau jauh dari pinggiran sungai Palu.

“Saya sempat mengimbau warga, tapi tetap bertahan,” katanya.

Selanjutnya di Kelurahan Besusu Barat, Kecamatan Palu Barat terdapat empat rumah yang tergenang air luapan sungai Palu.

Walaupun tidak setinggi seperti di Kelurahan Baru, namun warga yang berada di pinggiran sungai patut waspada akan tingginya debit air beberapa hari kedepan.

Untuk di Kelurahan Baru, Ketua RT 1/ RW 1, Muhammad Najib mengungkapkan terdapat 51 rumah di wilayahnya yang tergenang air.

Bahkan, lapangan yang berada persis di pinggiran sungai ikut tergenang air dengan ketingian lutut orang dewasa.

“Sebagian besar rumah warga berada dekat di pinggiran sungai yang berdekatan dengan Jembatan III,” jelasnya.

Meski begitu, kondisi di sekitar wilayahnya masih berstatus aman dan bisa dikendalikan.

Tingginya debit air di sekitar jembatan III itu kata Najib, terjadi pada pukul 11.00-12.00 wita. Air sungai mulai meluap sejak pukul 12.00 hingga pukul 14.00.

Bukan hanya lapangan, luapan air itu menggenangi halaman masjid yang juga persis berada di pinggiran sungai Palu.

“Siang itu, saya bersama Lurah Baru serta pihak BPBD Kota Palu turun meninjau kondisi di jembatan III. Terpantau aman dan masih terkendali,” terangnya.

Debit air mulai surut sejak pukul 14.00 hingga 17.00 wita. Berdasarkan pantauan media ini, pada jam 17.00 warga masih tetap berada di rumahnya masing-masing.

Di Kecamatan Ujuna, beberapa rumah warga ikut terendam akibat luapan sungai Palu. Namun, belum diidentifikasi berapa rumah yang terkena luapan air sungai Palu.

Ketua RT 4/ RW 2, Edi Lugito menjelaskan, luapan sungai Palu itu kerapkali terjadi menjelang bulan puasa dan lebaran.

Sebelumnya, luapan air bisa merendam rumah mencapai ketinggian satu meter di pinggiran sungai.

Guna mencegah kejadian yang tidak diharapkan, dirinya turun mengecek keran air dan listrik warga dengan harapan listrik bisa matikan.

Selain itu, Ketua RT 5/ RW 4, Madiun mengatakan, seluruh lanjut usia, ibu dan balita yang bermukim di wilayahnya diungsikan ke masjid.

Karena dikhawatirkan, intensitas hujan yang masih terus  terjadi, kembali membuat sungai Palu meluap.

“Kalau sudah begini, biasanya besok (air sungai) naik lagi,” ujarnya.

Hingga Selasa (30/4/2019) dini hari ini, hujan masih mengguyur wilayah Kota Palu. MAD

Komentar