Ratusan Rumah Warga di Sigi Terendam Banjir Lumpur Sampai Atap

photo6215060523809089690
TAMPAK rumah warga di Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah tenggelam akibat banjir lumpur. FOTO: MITHA

SultengTerkini.Com, SIGI– Ratusan rumah warga di Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah mengalami rusak berat akibat banjir lumpur sejak Ahad (28/4/2019) sore.

Banjir kali ini merupakan yang terparah di Kabupaten Sigi karena disertai lumpur hingga mencapai atap rumah.

Banjir lumpur itu terjadi akibat luapan Sungai Bangga setelah hujan deras disertai angin kencang yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Dolo Selatan.

Tidak hanya rumah tinggal, tetapi banjir lumpur juga merusak sejumlah fasilitas umum yang terdapat di sekitar lokasi banjir seperti sekolah dan masjid.

Dari data sementara yang disampaikan Pemerintah Kabupaten Sigi tercatat sekitar 500 rumah warga yang berada di beberapa desa terdampak banjir, mengalami rusak parah.

Bahkan terdapat ratusan rumah warga yang tenggelam oleh lumpur, dan hingga kini belum dapat dibenahi.

Bupati Sigi Mohamad Irwan Lapata yang ditemui sejumlah jurnalis di lokasi banjir, Senin (29/4/2019) mengatakan, ratusan rumah rusak yang terendam banjir lumpur itu terdapat di tiga desa yakni Bangga, Balongga, dan Walatana.

“Saya belum cek pastinya berapa jumlahnya karena ini sudah sama seperti bencana. Ini rusak berat. Rumah itu tertimbun lumpur sampai tiga meter,” ujar Bupati Irwan Lapata.

Ia mengatakan, pihaknya bersama unsur terkait sudah melakukan penanganan awal dengan mengungsikan para warga  di desa terdampak banjir ke tempat yang aman.

Pihaknya juga telah membuka posko dan dapur umum di tiga desa terdampak banjir.

Beras, mi instan dan air mineral menjadi kebutuhan pokok yang disuplai sementara di dapur umum.

Irwan Lapata mengakui ada sejumlah warga yang sempat terjebak di atap rumah mereka saat banjir disertai lumpur menerjang perkampungan mereka.

Begitu banjir mulai surut, barulah mereka dapat dievakuasi oleh tim SAR. Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu, kata Bupati Irwan Lapata.

Ia menjelaskan, musibah banjir tersebut sudah beberapa kali terjadi sebelum peristiwa gempa berkekuatan 7,4 terjadi pada 28 September 2018 lalu.

Pihaknya telah menyampaikan usulan ke Pemerintah Provinsi Sulteng dan Balai Wilayah Sungai Sulawesi terkait penanganan banjir tersebut.

Karena menurutnya, setiap hujan deras mengguyur wilayah tersebut, Sungai Bangga selalu meluap dan mengakibatkan banjir.

Sementara itu, Mingka (46), salah seorang warga korban banjir berharap bantuan pemerintah segera dapat tersalurkan.

“Tolong kami segera dibantu karena rumah tidak mungkin lagi bisa kita tinggali. Bagaimana ini solusinya,” ujar Mingka sambil menunjuk rumahnya yang sudah tenggelam oleh banjir lumpur.

Ia mengaku bersedia dipindahkan jika itu memang yang terbaik. MIT

Komentar