GNI Latih Puluhan Jurnalis Palu Tangkal Berita Bohong

WhatsApp Image 2019-05-12 at 19.35.41
TRAINER serta 26 jurnalis GNI berfoto bersama usai ditutupnya training GNI di salah satu hotel Jalan Mohammad Hatta Palu, Ahad (12/5/2019). FOTO: DOK GNI

SultengTerkini.Com, PALU– Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia kembali menggelar Training Cek Fakta untuk jurnalis di Kota Palu, Sulawesi Tengah sejak 11 hingga 12 Mei 2019 di salah satu hotel Jalan Mohammad Hatta.

Didukung Internews dan Google News Initiative (GNI), sebanyak 26 jurnalis terpilih sebagai pemeriksa fakta (fact-checker) setelah melalui training selama dua hari dan menghadirkan Pimpinan Redaksi Makassar Terkini, Muhammad Yunus serta Ketua AJI Palu, Muhammad Iqbal sebagai trainer.

Muhammad Iqbal mengatakan, training ini bertujuan menangkal berita palu atau hoax yang beredar di media daring.

Apalagi, semakin bertambahnya media di Kota Palu, para jurnalis perlu dibekali ilmu teknologi dalam mengungkapkan kebenaran dibalik berita.

“Saya memilih Kota Palu karena melihat jumlah media, khususnya online terbilang cukup banyak. Tentu bisa memudahkan para oknum tertentu menyebarkan luaskan konten hoax,” jelasnya saat membuka training GNI, Sabtu (11/5/2019).

Sementara itu, Pimpinan Redaksi Makassar Terkini, Mohammad Yunuf menekankan training itu bukan sekadar menangkap hoax, melainkan dituntut untuk bisa melahirkan karya jurnalis berstandar tinggi dan jauh dari hoax.

“Sulit membedakan mana berita palsu dan tidak. Ini tantangan yang harus dijawab para jurnalis,” jelasnya.

Program Google News Initiative Training Network didesain untuk para jurnalis dan masyarakat sipil yang berminat terlibat dalam kerja besar memverifikasi informasi dalam bentuk teks digital, gambar, dan video yang bertebaran di internet.

Selama training berlangsung, para jurnalis diberikan pengetahuan dan pemahaman tentang teknik melakukan cek fakta secara online dengan dibekali google tools.

Usai dibekali pemahaman dan teknik, para jurnalis mempraktekkan bagaimana mampu mengungkap kebenaran dari satu berita hoax hingga memverifikasi perusahaan media penyebar berita tersebut.

Bahkan, para jurnalis diajarkan pula cara memverifikasi akun media sosial, foto, atau video yang viral dengan cara mengecek lokasi dan waktu informasi yang beredar di Internet.

Sesi terakhir, jurnalis Kota Palu diberikan pemahaman tentang melindungi diri dari pembajakan atau peretasan. MAD

Komentar